rin_iffah

Ada kala kita terlupa
Di saat sakit mendera raga, kecewa menyelimuti hati
Mendung yang terus menggelayut hari
Tak ada lisan yang memuji asmaNya
Yang ada hanyalah keluhan, rutukan,
Ocehan menantang takdir
“Allah melupakanku!!!” Allah tak adil padaku......
Duuh,,,, inilah kita
Bersyukur hanya di saat suka,
Dan kufur tatkala duka menghampiri.......
Ataupun sebaliknya....

Ah, mungkin aku dan kau tak jua tersadar,
Secuil ujian yang menyapa hari
Segores luka yang menyayat hati
Bahkan jika seluruh hidup kita dihujani kesedihan,
Diselimuti kenestapaan, dan terbalut kemelaratan
Demi Allah....
Tak sebanding dengan timbangan nikmat yang Allah titipkan ke atas diri kita
Tak sebanding dengan lautan kasih sayangNya yang tak bertepi....
Tak seujung kuku pun............

Andaikan Allah berkehendak
Mencabut satu di antara berjuta nikmatNya
Apalah daya kita.....
Akankah kita bisa menatap indahnya warna warni pelangi,
Mengagumi hamparan langit biru dengan arakan awan putih
Tanpa nikmat pandangan

Olehnya, Bahagia pun derita
Hanya bisa dinikmati oleh hambaNya yang mu’min
Bagi seorang mu’min
Sakitnya adalah obat....
Sehatnya adalah penguat
Ia yakin akan janji Allah
Dalam sabar menantang ujian
Ada dua kemudahan dibalik sebuah kesulitan
Begitulah Allah berpesan kepada mu’min

Berlipat syukurnya di saat bahagia,
Lisannya tak tanggung berucap :
“Alhamdulillaahilladzi bi ni’mati tathimu shaalihat...”

Ujian nestapa disikapi dengan penuh rasa syukur
dan kalimat itu tetap mengalun lembut.....
“Alhamdulillah, ala kulli hal...”

Karena mu’min jualah yang mampu merubah
mendung hati menjadi pelangi hari



Selengkapnya...

rin_iffah


Ternate, 04 Desember 2011 M
Pukul 11.00 a.m
Terik memanggang kota Ternate. Panas yang kian menyengat ini tak kunjung beranjak. Pemandangan yang kontras tampak di bagian barat. Kabut tebal menutupi hampir seluruh permukaan gunung Gamalama. Pagi menjelang siang itu, saya, sebagaimana penduduk yang lain melakukan aktivitas seperti biasa. Setiap ahad, jika tak ada jadwal jaga UGD, maka saya akan menghabiskan sisa hari di mushalla rumah sakit. Menghadiri ta’lim kemudian dilanjutkan dengan tarbiyah dan musyawarah.

Pukul 08.00 p.m
Ba’da shalat isya, penat mulai menjalar setelah seharian tenaga terkuras. Ingin rasanya bersegera merebahkan tubuh di atas kasur yang siap mengantar ke alam mimpi. Tapi rasa itu harus ditepis sejenak mengingat tumpukan tugas yang harus diselesaikan malam itu juga. Status resume pasien, tugas hafalan tarbiyah, proposal kegiatan daurah akhir tahun semuanya harus dituntaskan sebelum beranjak tidur. Sementara di luar kamar, hujan yang dinantikan sejak siang tadi pun turun. Rintiknya menyebar aroma khas kehidupan. Semoga hujan ini menjadi rahmat bagi semesta........ terselip doa di tengah gerimis yang mulai menderas.

Pukul 11.00 p.m
Mata ini sudah tak bisa dipaksa lagi bertahan.... saya pun tertidur hingga terlupa akan janji kepada seorang teman nun jauh di sana untuk menunggu telpon darinya... hujan kian lebat, dingin pun ikut merayap mendukung suasana untuk semakin lelap. Kami tak sadar bahwa hujan di malam itu turut menyertai petaka yang datang tiba-tiba tanpa tanda atau peringatan sebelumnya....
Apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang di malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang merugi” (al a’raf 97-99)

Senin 5 Desember 2011 M
Pukul 03.00 a.m
Saya terjaga, masih ada tugas tersisa untuk membangunkan seisi rumah buat sahur. Di luar, hujan masih turun meski tak sederas semalam. Ada yang aneh subuh itu... bau belerang terhidu sangat menyengat.... saya mencoba membuka pintu dan beranjak ke teras belakang. Ah, ini dia sumbernya... seluruh lantai teras tertutup debu setebal lima senti. Saya belum menyadari jika semalam telah terjadi peristiwa yang membangunkan seisi kota Ternate. Saya bersegera ke teras depan, beberapa motor yang terparkir di depan rumah telah tertutup debu hingga tak berbentuk. Saya beranjak ke kamar, menghidupkan gadget mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Dari situs nya metro tv terpajang berita: “Gunung gamalama ternate meletus...” di kabar yang lain: “2000 penduduk ternate mengungsi”. Subhanallaah, saya bahkan tidak menyadari jika semalam tiap jiwa dicekam ketakutan, semalam jalanan tersesak penduduk yang mencari pertolongan. Suara berisik dari dalam rumah semalam pun tak mengganggu tidur saya.

Pukul 03.30
Di sujud panjang malam itu, saya meminta sebentuk kekuatan untuk semua penduduk Ternate. Betapapun musibah adalah bentuk kasih sayang Allah. Kadang ianya terasa ketika berwujud tamparan yang mendarat tepat di pipi kita. Tak setiap kebaikan harus semanis madu, kadang ia harus berwujud empedu, terkadang pahit tapi menyembuhkan. Tiba-tiba, bayangan akhwat memenuhi ruang pikir saya. Bergegas saya mengambil hp dan mencoba menghubungi mereka terutama yang tinggal di bagian utara. Tapi tak ada jawaban. “Rabb, lindungi mereka.........”

Pukul 09.00 a.m
Di luar hujan debu mulai mengganas, namun tak lama berselang, rintik hujan mendinginkan panasnya hawa. Bau belerang semakin menyengat, jalanan sepi dan kian mencekam. Tak ada seorang pun yang berani keluar rumah. Semua memilih menutup rapat pintu dan jendela menghindari kemungkinan terburuk dari erupsi gunung gamalama ini.

Pukul 10.00 a.m
Beberapa pesan masuk di inbox, sebagian dari teman-teman di sekitaran yang sempat tak membalas pesan semalam dan beberapa lainnya dari mereka yang berada di luar Ternate, menanyakan kabar saudara-saudaranya yang mengalami musibah di sini, tak lupa memberikan kekuatan dengan doa. Mereka, meskipun jauh tetap terasa begitu dekat. Ah, indahnya ukhuwah fillaah.

Pukul 14.00
Siang ini bertepatan dengan giliran saya untuk stand by di UGD. Baru saja tiba di UGD saya disambut oleh seorang pasien yang mengalami trauma listrik akibat lampu yang bergilir dipadamkan sejak dini hari sampai siang tadi. Syukurlah tak ada luka bakar meskipun kondisinya agak lemah. Selang tak berapa lama seorang pasien, laki-laki muda berusia dua puluhan tahun masuk UGD dengan mengamuk dan bicara meracau. Kejadian baru dialaminya semalam setelah mendengar kabar letusan gunung merapi. Trauma itu begitu mengguncang jiwanya sehingga psikisnya pun menjadi tak stabil. Disusul seorang gadis kecil ditemani ibunya, muntah-muntah hebat dari semalam setelah dibangunkan dengan paksa oleh kedua orang tuanya berlari menuju daerah kota untuk menyelamatkan diri dari ancaman keganasan gamalama. Mereka tinggal di perkampungan dekat kaki gunung gamalama, daerah yang paling mengalami dampak dari letusan semalam. Raut ketakutan tergambar jelas di wajahnya, dengan setengah berbisik dan hati-hati saya bertanya “dek, kenapa??” “saya takuut dok!!” gemetar sekujur tubuhnya menjawab. Melihat gadis ini tiba-tiba terlintas berbagai musibah yang terjadi di negeri ini beberapa tahun terakhir, apa yang dialami kami tak sebanding dengan trauma kehilangan yang dialami para bocah korban tsunami di Aceh ataupun Gempa bumi di Jogja. Bagaimanapun, bencana selalu menyisakan luka.....
“Rabb, kuatkan kami dan mereka...”


Pukul 04.00 p.m
Sebuah mobil sedan berplat merah berhenti tepat di depan UGD. Beberapa laki-laki berbadan tegap berpakaian safari rapi bergegas turun disusul seorang bapak tua berusia sekitar 50 an tahun menggenggam sebuah kantong plastik besar berwarna merah berisi setumpuk baju. Di sampingnya seorang laki-laki lain berpenampilan sederhana dengan celana jingkraknya yang basah hingga setinggi betis dan menggunakan sendal jepit, berusaha menenangkan bapak tua tadi. Beliau adalah wakil gubernur kami, bersama bapak yang menjadi korban letusan gunung gamalama. Mereka datang mencari seorang gadis kecil yang adalah anak dari bapak tua tadi. Mereka terpisah sejak semalam. Syukurlah anak perempuan itu tak lain adalah gadis yang sebelumnya masuk dengan muntah-muntah dan trauma akut pasca bencana.

Malamnya, ibu negara kami (isteri dari pak walikota) datang berkunjung ke UGD mencari tahu apakah masih ada korban yang kami rawat. Ada yang menarik dari kejadian tadi. Kami jarang bertemu dengan pemimpin kami jika tak ada momen-momen khusus, salah satunya hari ini. Meskipun demikian, tetap ada rasa kagum atas kesediaan mereka menghampiri kami. Saya Jadi teringat dengan kepemimpinan sahabat mulia Umar bin Khattab yang setiap malam meronda memeriksa kondisi rakyatnya. Yang memikul sendiri gandum untuk seorang ibu yang kesulitan mendiamkan tangis lapar anaknya. Atau seperti Ummu Kultsum binti Ali yang di tengah malam bekerja keras menolong kelahiran salah seorang warganya, sementara suami tercinta Umar Radiyallaahu anhu memasak roti dan menghangatkan susu sambil menghibur gelisah seorang calon ayah. Betapapun, mereka bukanlah sahabat nabi tapi kami tetap merindu sosok teladan itu.

Pukul 09.00 p.m
Saatnya pulang... Jalanan masih sepi, hujan tak lagi mengguyur tapi debu masih menghalangi jarak pandang. Berkendaraan seorang diri di situasi seperti ini tak mengurangi rasa khawatir. Setiba di rumah saya baru menyadari bahwa kondisi tubuh saya seperti pekerja galian pasir yang bermandikan debu galiannya sendiri.

09.45 p.m
Beberapa sms memenuhi inbox, pesan dengan isi yang sama cukup mengganggu hati, isinya tentang ramalan angka keramat 26 yang dikait-kaitkan dengan beberapa peristiwa bencana di waktu lampau yang terjadi di angka 26, yang ujung-ujungnya dihubungkan dengan QS ke 26 dan diminta dikirimkan ke 10 orang agar selamat. Duuh, Di saat ujian datang bukannya kita semakin mendekatkan diri kepadaNya dengan menguatkan keimanan, meneguhkan keyakinan kita akan kehendak Allah, tapi justru dikeruhkan dengan pesan yang justru mengandung kesyirikan. Beginikah cara kita saling mengingatkan di tengah musibah yang menimpa?
“setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam lauhul mahfuz sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah” (QS Al Hadiid:22)
“Rabb, ampuni kebodohan kami....”


Selasa, 6 Desember 2011 M
Pukul 11.00 a.m
Di luar UGD debu berterbangan di tiup angin disertai hawa panas menyengat. Sementara di dalam ruang dokter terdengar diskusi hangat tentang kemungkinan terburuk jika cuaca panas bertahan beberapa hari ke depan. Infeksi saluran pernapasan akut kemungkinan akan menjadi langganan rumah sakit belum lagi persediaan masker yang menipis. Tapi yang menarik dari perbincangan siang itu adalah ketika ada yang mengatakan bahwa cuaca panas seperti ini bisa disiasati agar turun hujan dengan meminta bantuan ‘pawang hujan’. Ah, lagi-lagi musibah ini belum mampu menarik kita untuk kembali sepenuhnya kepadaNya. Padahal orang-orang musyrik terdahulu meskipun tetap dalam kemusyrikan mereka, ketika musibah menghampiri mereka kembali kepada fitrahnya, mentauhidkan Allah.
“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepadaNya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” (Al Ankabut:65)

Pukul 09.00 p.m
Sebuah pesan singkat lagi-lagi menghias layar Hp. Semenjak kejadian ini banyak pesan yang tak putus-putusnya. “Rin, dapet ga broadcast kalo akan terjadi ledakan gunung jam 22.00 nanti..?” tak tanggung-tanggung isi broadcastnya memakai kata yang terkesan sangat menakutkan ‘meledak’!!!. Sayangnya sumber broadcast tersebut tidak jelas dari mana sehingga hanya menimbulkan prasangka, menambah kekhawatiran berkepanjangan meskipun intinya mengajak kita untuk lebih waspada.

Rabu, 7 desember 2011 M
Pukul 06.30 a.m
Saat saya membuat tulisan ini, Ternate mulai pulih. Tak ada letusan, tidak pula kabut tebal yang menutup pandangan ke arah gunung Gamalama sebagaimana Senin dini hari kemarin. Pagi ini, dari balik jendela kamar, saya menatap keindahan gunung yang berdiri kokoh 1700 meter di atas permukaan laut itu dengan takjub. Meskipun diselimuti kabut tipis di puncaknya, namun tetap indah seolah tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.
Gamalama, dengan sejuta pesonanya, juga adalah makhluk Allah. Dan hari ini, gamalama mengajarkan kepada kami lewat 'kejutan' kecilnya, bahwa ia pun tunduk di atas perintah Sang Maha Pencipta.
“Tidaklah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barang siapa dihinakan Allah, tidak seorangpun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.” (Al hajj:18)

“Robb... izinkan kami mengambil ibrah atas tiap kehendakMu....”


*Teruntuk saudari-saudariku yang tak henti mendoakan kami di sini, Jazaakunallaahu khairan
Selengkapnya...

rin_iffah

Salah satu kejadian menakjubkan di antara kejadian yang terjadi di semesta ini adalah proses tumbuh dan berkembangnya manusia. Dimana kita berasal dari sebuah sel telur yang dibuahi oleh satu sel sperma ‘terpilih’ menjadi triliunan sel yang menyusun detail struktur tubuh kita. Sel-sel ini memiliki dua puluh tiga pasang kromosom yang menyimpan DNA kita. DNA inilah yang memberikan kombinasi tak terbatas yang diwarisi dari ayah dan ibu. Hal ini menjelaskan mengapa setiap orang yang ada di muka bumi ini tak ada yang memiliki ciri yang sama persis. Jika mata coklat dan rambut hitam dari ibu dikombinasikan dengan mata biru dan rambut pirang dari ayah, maka ada kemungkinan empat kombinasi yang diwariskan kepada anak-anak mereka. Coba kita perluas skenario ini dengan dua puluh tiga kromosom yang ada di tubuh kita. Maka secara matematis maka akan terdapat sekitar dua pangkat dua puluh tiga atau sekitar 8,3 juta kombinasi, artinya, kemungkinan dua orang saudara kandung seibu seayah memiliki kombinasi gen yang sama persis sama adalah 1 berbanding 8 juta (tidak termasuk kembar identik).


Bayangkan jika ini diskenariokan pada dua orang yang kembar identik. Mereka mendapatkan DNA yang persis sama, tapi mengembangkan karakteristik yang mungkin berbeda selama pertumbuhannya; yang satu bisa mengidap alergi sementara yang lain tidak. Yang satu bisa mengembangkan sejenis penyakit sedang yang lain tidak. Yang satu bisa jago matematika sedang yang lain justru menyukai seni. Apa yang menyebabkan perbedaan-perbedaan ini? Sesuatu di dalam lingkungan mereka (kemungkinan sejak di dalam rahim) memengaruhi ekspresi gen-gen mereka dengan cara yang berbeda. Sesuatu itu bernama epigenetika. Dan hebatnya, seorang ibu hamil bisa berperan dalam menentukan ekspresi gen yang diinginkan atau tidak diinginkan pada anak yang dikandungnya.

Secara sederhana, setiap sel dalam tubuh manusia memiliki kurang lebih 2 meter DNA yang dikemas dalam sebuah inti sel yang sangat kecil dengan diameter hanya sekitar 5 mikrometer. DNA tersebut melingkar pada gelondong-gelondong protein yang disebut histon. Tidak semua DNA anda dapat diekspresikan atau digunakan untuk menciptakan protein di dalam setiap sel, bahkan kebanyakan dari gelondong DNA itu disimpan, bahkan ada yang tidak akan pernah terlihat atau terdengar lagi.

Mari kita bayangkan dari sudut pandang yang lebih mudah dipahami. Misalkan anda dan pasangan anda menikah, masing-masing membawa satu resep favorit keluarga. Misalnya anda menyumbangkan resep rendang sedangkan pasangan anda menyumbangkan resep nasi goreng spesial. Tapi sebenarnya bukan hanya dua resep yang anda berdua miliki, melainkan ratusan, bahkan ribuan (ini dalam tataran genom yang memiliki sekitar dua puluh sampai tiga puluh ribu gen). Beberapa resep ini tertulis di dalam kartu, beberapa di dalam buku, dan beberapa di tulis di atas potongan serbet. Jadi apa yang anda lakukan dengan resep opor ayam? Masukkan ke dalam laci dapur. Sekarang, anda bahkan kesulitan membolak balikkan resep-resep tadi, beberapa di antaranya mungkin tidak bisa anda akses, dan anda benar-benar tidak bisa menemukan resep yang anda inginkan kecuali anda menata resep-resep tadi. Misalnya dengan menempelkan post-it berwarna biru muda pada resep-resep yang anda ingin temukan dengan cepat. Anda menandai resep-resep favorit anda, sehingga anda dapat dengan cepat mencarinya, menemukannya, dan membuatnya beraksi.

Seperti itulah cara kerja epigenetika. Gen-gen tersebut mirip dengan resep. Baik ibu maupun ayah menyumbangkan satu salinan dari setiap resep yang akan digunakan oleh si bayi. Ayah dan ibu memiliki resep-resep yang sama (satu untuk warna mata, satu untuk warna rambut, satu untuk kecepatan tumbuhnya kuku jari, dan sebagainya), hanya saja versinya mungkin sedikit berbeda (mereka disebut alel). Contoh, gen-gen mata bisa cokelat, biru atau hitam. Untuk gen-gen seperti itu, anda hanya mengekspresikan gen dari ibu atau dari ayah anda, artinya hanya satu salinan yang aktif bukan keduanya.

Jadi, bagaimana sebuah sel menon aktifkan 24.999 gen yang tidak dia butuhkan dan mengekspresikan beberapa saja yang dibutuhkan? Setiap sel perlu mengetahui gen-gen mana yang sesuai untuknya dan mana dari gen-gen itu yang akan diekspresikan. Seperti laci dapur yang penuh dengan resep tadi, gen-gen itu sendiri tidak berguna kecuali ada sebuah cara untuk menemukan apa yang anda butuhkan saat anda membutuhkannya.

Salah satu contoh terbaik genetika adalah apa yang disebut dengan ‘pemrograman janin’. Ini bukan berarti anda mengajari anak anada menggunakan remote kontrol sebelum lahir, melainkan mengubah ekspresi genetik yang memengaruhi pertumbuhan dan fungsi plasenta. Di dalam rahim, jika anda memberi bayi anda lebih sedikit nutrisi, anda sedang memprogram bayi anda untuk mengharapkan sebuah lingkungan luar rahim yang serba kekurangan. Jadi, gen-gen yang menyebabkan janin berkembang sangat pesat secara metabolis, dinon aktifkan. Begitu si bayi lahir dan lingkungan luar rahim ternyata berkecukupan, si bayi akan menyimpan lebih banyak makanan yang dia peroleh dan menjadi gemuk, menyebabkan apa yang dikenal dengan fenotip (penampilan luar) yang subur. Menyimpan lebih banyak lemak berarti meningkatkan kemungkinan obesitas dan resiko penyakit jantung, diabetes, stroke, kanker dan osteoporosis saat dewasa. Nutrisi janin yang buruk mungkin juga secara permanen mempengaruhi struktur dan perkembangan organ-organ vital seperti otak. Dalam beberapa kasus, perubahan-perubahan epigenetika ini dapat diturunkan kepada generasi berikutnya.

Maka sekali lagi bahwa semua perubahan epigenetika yang dapat anda lakukan selama janin anda tumbuh bukan hanya mengubah cara gen-gen si anak diekspresikan. Perubahan-perubahan ini juga dapat diwariskan dari generasi-generasi setelah anda meninggal. Jadi tanggung jawab untuk menciptakan sebuah lingkungan yang sehat bagi anak-anak anda lebih besar dari yang anda kira.

Selamat menikmati detik-detik menjadi seorang ibu....

Sumber: Buku “Having a Baby”, mehmet C. Oz, M.D dan Michael F. Roizen, M.D
Selengkapnya...

rin_iffah


Beberapa hari yang lalu ba’da menulis status terakhir di facebook dan bbm (blackberry massenger) sebelum memutuskan untuk rehat sesaat, banyak sms yang masuk ke Hp saya hanya sekedar bertanya mau kemana, ada masalah apa, dst... ada yang menduga jika saya lagi mempersiapkan diri buat nikah jadi harus 'off,' ada yang ngasih selamat karena pikirnya saya mau ke Jepang, bahkan ada yang nelpon sambil nangis khawatir sesuatu terjadi pada saya. Maka atas setiap rasa khawatir dan prasangka baik, saya hanya bisa mendoakan kebaikan untuk kalian semua dan semoga terijabah tiap pinta kebaikan...

Menghentikan sejenak aktivitas tak bermakna berpisah atau pergi jauh. Ada saatnya di mana kita butuh rehat, seperti rehatnya Rasulullah dan para sahabatnya dalam shalat. Ada masa di mana kita perlu untuk memulihkan raga, mengumpulkan kembali tenaga setelah seharian berlarian agar langkah serta lompatan berikut bisa lebih jauh ke depan, lebih tinggi. Dan yang pasti ada saatnya di mana perjalanan ini terhenti. Terminal perhentian pertama adalah kehidupan, berikutnya adalah kematian dan sesudah itu adalah perhitungan amal. Di terminal perhentian pertama, kita diberikan kesempatan untuk memilih jalan yang akan kita tempuh. Kita diberikan pilihan untuk mempersiapkan bekal sebanyak mungkin dalam menempuh perjalanan panjang.

Layak kiranya jika di awal bulan Muharram serta penghujung tahun 2011 menjadi momentum untuk meneropong kembali kehidupan di satu tahun yang lalu. Meskipun muhasabah itu tetap berlaku di awal, pertengahan atau di saat mengakhiri hari, atau suatu amalan. Maka di jenak-jenak letih yang menghampiri, sebelum kita rebahkan diri berlabuh ke alam mimpi, cobalah kita bertanya, sejenak saja. Di usia yang beranjak menua, adakah kebaikan yang telah menghiasi lembaran amal kita, ataukah justru tumpukan dosa yang memburamkan tiap pergantian hari di sisa hidup kita.

Ada saatnya kita berhenti sejenak, memangkas mimpi-mimpi dunia kita yang kadang berlari cepat bahwa akan ada ajal yang memenggal tiap mimpi kita, ada kematian yang akan menghentikan tiap ambisi keduniaan kita. Karenanya Rasulullah mengistilahkan kematian dengan ‘pemupus kenikmatan’. “perbanyaklah kalian mengingat-ingat pemupus kenikmatan, yaitu kematian” (HR. Tirmidzi)

Wallaahul musta’an.
Selengkapnya...

rin_iffah


Mengapa kita menguap? Saat bosan atau merasa kelelahan, seseorang biasanya akan menguap. Beberapa ahli menjelaskan bahwa menguap dapat membantu merangsang dan membangkitkan tubuh di saat ada peringatan untuk berjaga atau wasapada. Olehnya mengapa orang yang menyetir di larut malam lebih sering menguap.


Sebuah percobaan di Italia merekam bayi-bayi prematur dalam unit perawatan Insentif (PICU). Mereka menemukan bahwa bayi-bayi ini menguap sebelum dan setelah bangun tidur. Para ahli menyimpulkan bahwa menguap mengindikasikan perubahan rangsangan dalam tubuh seperti perubahan dari tidur ke bangun.

Ternyata menguap bukanlah reaksi tubuh untuk meningkatkan pasokan oksigen, sebagaimana yang terjadi pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa psikologi salah satu universitas di Amerika dimana subjek penelitian tidak hanya menguap di ruangan yang kekurangan oksigen, tetapi juga di ruangan yang banyak mengandung oksigen.

Terdapat hubungan antara menguap dengan beberapa penyakit tertentu, meskipun belum diketahui dengan jelas penyebabnya. Menguap secara berlebihan dikaitkan dengan penyakityang terutama berhubungan dengan otak, semacam epilepsi dan skeloris multipel. Sebaliknya, penderita skizofrenia sangat jarang menguap.

Menguap jelas menular. Bahkan ketika kita membaca, mendengar, atau berpikir tentang menguap bisa menyebabkan kita menguap dengan sendirinya. Beberapa ahli berpendapat bahwa menguap mungkin telah berkembang sebagai cara berkomunikasi. Sebagai contoh, menguap menjadi cara memberi tanda kepada orang lain bahwa sikap waspada dan tetap awas dalam situasi tertentu diperlukan.

Teori lain menyebutkan bahwa kita menguap ketika melihat orang lain menguap. Hal ini terjadi karena nenek moyang kita menggunakannya sebagai bagian perilaku sosial mereka, dan sebagai cara untuk membuat ikatan dengan anggota kelompok yang lain. Ketika salah satu dari mereka menguap, itu menandakan saatnya tidur, jadi anggota kelompok yang lain mungkin menguap untuk menunjukkan persetujuan mereka. Bayi tidak menyadari tanda ini, dan oleh sebab itu bayi tidak ditulari menguap hingga berusia sekitar satu tahun.

Sumber : buku ‘Why Is yawning Contagious’; Francesca Gould

Selengkapnya...

rin_iffah

Sudah hampir sebulan saya berada dalam lingkungan kerja baru setelah sebelumnya berada di ruang perawatan interna wanita dan ruang anak. Peraturan baru rumah sakit lah yang membuat kami _dokter umum_ harus mengecap rasa yang berbeda di tiap SMF (Staf Medis Fungsional) di rumah sakit daerah ini tiap tiga bulan. Tidak sekedar berkutat dengan pasien kegawat daruratan yang sering dijumpai di IGD, tidak sekedar mendiagnosa awal pasien-pasien di IGD tapi kami juga dituntut untuk turut melewati hari bersama para pesakit di ruang perawatan, mengikuti perjalanan penyembuhan penyakit yang mereka derita bahkan turut menjadi saksi ketakberdayaan kami melawan takdir yang Kuasa dimana kami harus terbiasa menyaksikan mereka meregang nyawa di depan mata sementara kami tak kuasa berkata.


Berada di SMF neurologi atau lebih dikenal dengan ruang perawatan saraf, ada sentuhan lain yang saya rasakan. Di sini, saya tak sekedar berperan sebagai seorang dokter umum yang membantu tugas dokter spesialis saraf; visite bersama perawat, visite ke dua kalinya bersama dokter spesialis saraf, visite lagi bersama dokter spesialis lain jika ada pasien rawat sama, nulis resep, menerima keluhan dan pulang begitu semua pekerjaan tuntas sebagaimana halnya ketika bertugas di beberapa SMF sebelumnya. Tetapi di sini, ada amanah baru yang kini saya jalani sebagai bentuk tanggung jawab yang lain, bukan sebagai seorang dokter tetapi sebagai seorang muslimah yang telah berislam semenjak lahir, muslimah yang telah diberikan kesempatan mengecap ilmu syar’i yang saya yakini kebenarannya. Dan inilah jawaban atas do’a saya, mewarnai mereka yang berada di sekitar saya (terutama di lingkungan rumah sakit ini) dengan ilmu ad dien sesuai pemahaman yang benar.

Rasa syukur tak hentinya saya panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menitipkan amanah ini lewat lisan kepala SMF yang juga seorang dokter spesialis saraf. Amanah untuk membimbing belajar baca tulis al-qur’an kepada beberapa pegawai rumah sakit yang muallaf. Belajar dilakukan setelah visite pasien dan menyelesaikan tugas-tugas lainnya di ruangan. Awalnya saya berpikir bukanlah hal yang sulit untuk membimbing mereka membaca al-qur’an karena usia mereka yang jauh lebih matang dibanding usia saya dahulu ketika pertama kali belajar membaca al-qur’an. Tapi ternyata saya keliru, Meskipun Di antara mereka ada yang sudah 5 tahun ber islam, ada yang hampir 10 tahun, bahkan ada yang sudah lebih dari 20 tahun mengikrarkan syahadatain, namun ternyata tak satupun dari mereka kuasa melafalkan a ba ta tsa.... subhanallaah... maka bersyukurlah atas ni’mat Islam yang Allah anugerahkan kepada kita. Ni’mat bisa membaca al-qur’an dengan baik dan benar meskipun harus diiringi pukulan dari kedua orang tua kita di saat kecil dulu. Dekap ni’mat itu sekuat kita berusaha mendekap cita tertinggi kita.

Hampir Sebulan berlalu, dan penantian dalam sabar perlahan mulai menampakkan hasilnya. mereka akhirnya mampu menaklukkan huruf-huruf yang awalnya asing, merangkainya dengan lisan yang tertatih tentunya Atas izin Allah kemudian usaha dan azzam mereka yang begitu kuat, walhamdulillah. Saya mencoba menyemangati mereka dengan hadis Rasulullah tentang pahala berlipat atas usaha mereka di atas bacaan terbata-bata, satu pahala untuk bacaan alqur’annya dan 1 pahala lagi untuk kerja keras mereka, insya Allah. Saya tak kuasa menahan haru ketika salah seorang di antara mereka berujar bahwa ia akan dengan bangga menunjukkan bacaannya kepada anaknya, menunjukkan bahwa ia selaku orang tua meskipun adalah seorang muallaf juga mampu membaca al-qur’an dengan baik dan benar.

Berita tentang majelis baca tulis al-qur’an kami menjalar begitu cepat. Kepala perawat di ruangan VIP meminta kesediaan saya untuk membimbing mereka belajar membaca al-qur’an dengan benar. Mereka tanpa malu mengungkapkan betapa mereka meskipun sudah ber-islam semenjak lahir, membaca al-qur’an pun masih terbata. Bahkan ada seorang perawat yang dengan semangat menyampaikan mimpinya; “dok, siapa tau setelah kami bisa membaca al-qur’an dengan baik kami juga bisa mengajarkan ke perawat yang lain sampai nantinya kita bisa bikin majelis ta’lim Rumah Sakit, biar nanit kalo pas ada acara aqiqah anak-anak kita, kita semua yang nanti datang buat ngaji, baca yasin.....” subhanallaah, meskipun ada muatan yang keliru dari mimpi sederhananya, tetapi saya begitu terkesan.... belum tentu kami yang telah lama mengkaji begitu banyak kitab-kitab para ulama, yang telah menghabiskan waktu duduk berjam-jam bersama para thalabul ‘ilm, yang secara sulukiyah maupun fikriyah dikenal sebagai orang yang paham akan ilmu addiin, terpikir untuk memiliki mimpi ini. Mimpi untuk berbagi kebaikan bersama orang-orang di sekitar kita, mimpi untuk merangkul saudari-saudari kita bersama ke jannahNya. Ah, jangan sampai justru langkah kita terhalang ke pintu surga karena tertahan oleh aduan mereka kepada Allah, mengadu atas ketakpedulian kita terhadap ketidakpahaman mereka akan agama ini yang membuat mereka ingin di seret bersama kita ke neraka. Wal yaudzu billah...
Maka gemuruhlah ruang perawatan saraf dengan lantunan ayat-ayat Allah... walau tertatih, walau berpayah... kalimat-kalimat itu menggema ke sudut-sudut ruangan menyusupi hati tiap perindu hidayah... dan semoga hidayah ini kan terus menjalar menyentuh tiap hati yang masih tertutupi kabut kejahilan....

-di penghujung kebersamaan with neurology crew-
Selengkapnya...

rin_iffah


Masih dari buku Inspiring Words for Writers nya Ustadz Mohammad fauzil Adhim, kita lanjutkan kata-kata inspirasinya, check this out:

1. Sesungguhnya di antara bayan (untaian kata) adalah sihir (HR. Bukhari)

2. Kata-kata tidak bermakna. Manusialah yang memberi makna. Tetapi kata dapat mengubah jiwa manusia. Dan sesungguhnya, pada jiwa yang berubah, terletak perubahan yang niscaya bagi dunia dan kehidupan. Karenanya, hidupkanlah jiwamu setiap kali mengalirkan kata sehingga tiap goresan pena akan memiliki ruh

3. Cermatlah memilih kata karena ia dapat mengubah kegembiraan menjadi genangan air mata, atau menghapus kesedihan menjadi senyuman bahagia

4. Berawal dari kata, peristiwa besar bisa terjadi. Berawal dari kata, perubahan-perubahan mengejutkan bisa mengguncang hati. Berawal dari kata pula, seorang yang keras bisa lunak hatinya. Sebaliknya, orang baik-baik bisa berubah menjadi orang yang rusak karena mendengar, mencerna atau membaca tulisan yang merusak hati dan pikiran

5. Negara Yahudi Raya yang bernama Israel barangkali tidak akan pernah ada seandainya seorang Benyamin Se’eb alias Theodore Herzl tidak menulis sebuah buku tipis bertajuk Der Judenstaat (the Jevist State). Bersama karya fiksinya yang berjudul Altneuland (Old New Land), buku ini menginspirasi jutaan orang Yahudi untuk bergerak mendirikan negara Israel dengan merampas hak-hak orang Palestina. Hari ini, ketika hampir seluruh hajat hidup kita dikuasai oleh Yahudi, masihkah engkau sibuk bergenit-genit menulis hanya untuk mendapat tepuk tangan? Sudah saatnya menulis untuk perubahan!!!

6. Setiap tetes tinta seorang penulis adalah darah bagi perubahan peradaban. Karenanya, perhatikanlah bagaimana ujung penamu bergerak

7. Sesungguhnya pengetahuan melahirkan keteraturan berbahasa, sedangkan kuatnya tujuan membangkitkan ketajaman kata

8. Bukan kecerdasan yang membuat seorang penulis menjadi besar. Kehausan pada ilmulah yang membuat setiap goresan pena menjadi penuh makna

9. Kalau tidak yakin dengan apa yang engkau tulis, bagaimana mungkin engkau menggerakkan orang yang membaca untuk bertindak?

10. Aku tidak melihat mata pisau yang lebih tajam melebihi goresan pena seorang penulis. Maka perhatikanlah ke arah mana ujung penamu membawa gejolak perubahan

11. Sebuah goresan pena tajamnya bisa melebihi seribu pedang

12. Kata-kata bijak membuat dunia terasa luas

13. Menulis bukanlah bermain kata-kata. Susunan kalimat yang indah bisa sangat membosankan kalau tidak memiliki makna yang kuat

14. Kata itu pedang. Lincahnya menggunakan karena biasa, runcingnya ujung karena terasah, tajamnya ayunan di setiap sisi karena ilmu dan hidupnya jiwa

15. Orang bilang kata ‘engkau’ lebih kasar dibanding ‘anda’. ‘aku’ terkesan sombong. Sementara kata ‘saya’ dianggap lebih netral. Tetapi benarkah demikian? Tidak. Sangat tergantung pada bagaimana merangkainya dengan kata-kata lain. Buku saya yang alhamdulillah mendapat sambutan luar biasa dari pembaca, judulnya Kupinang Engkau dengan Hamdalah. Apa yang terjadi jika saya ganti dengan “Saya Pinang Anda Dengan Hamdalah?” Kesan mesra, romantis dan penuh rindu, hilang seketika. Apalagi kalau diganti menjadi “Saya Meminang Saudara Dengan Ucapan Alhamdulillahi Rabbil Alamin”. Kesannya persis rapat dinas pejabat pemerintah.

16. Ambillah beberapa judul buku dan cobalah ganti satu atau dua kata yang dipakai dengan kata-kata yang semakna. Sesudah itu, rasakan bedanya. Ambillah beberapa kalimat di media massa, sesudah itu utak-atik kalimatnya dengan tetap menjaga maknanya. Dan.... rasakan bedanya. Buatlah beberapa kalimat ringkas. Tiap-tiap kalimat, ubah dalam beberapa versi. Temukan kekuatan masing-masing.

17. Baca karya besar yang berpengaruh dan tuliskan kembali seperti gaya penulis tersebut. Ulangi dan ulangi lagi. Bacalah karya penulis yang sama, dan sekali lagi menulislah dengan gayanya. Sesudah itu, ambillah karya besar lainnya dan lakukan proses yang sama.

18. Tuliskan kata-kata milikmu dan rasakanlah! Tajamkan penamu dan runcingkan ujungnya. Dan hitunglah kekuatan setiap kata yang engkau goreskan. Lihat beda tiap-tiap kata disebabkan cara menempatkannya maupun tingkat rasanya.

Masih bersambung, insyaAllah
Selengkapnya...

rin_iffah

Mengumpulkan puing-puing inspirasi, menyatukannya lewat rangkaian kata adalah warna yang tak pernah luput dari tiap detik perjalanan waktu.... kata-kata inspirasi itu kembali menghiasi inbox tepat pukul 11.21 di saat raga sedang menikmati untaian nasihat dari ummu Balqis dalam seminar “cerdas mendidik anak”. Sentuhan kalimat-kalimat ini terasa sia-sia jika hanya dinikmati sendiri. Maka bagimu yang tetap bersabar dalam menjemput takdirNya, kubingkai kalimat ini dalam sebuah catatan kecil agar kekuatan itu tetap menghiasi hari-hari penuh kesabaran, hari-hari penantian.... ibarat menanti saat berbuka dengan penuh debaran indah.


Bismillaah... ada barisan kalimat sederhana yang selalu terekam dalam ingatan:

Berkacalah sedetail mungkin, tak perlu menuntut yang sempurna. Sebab padamu juga kelemahan itu selalu ada. Yang benar adalah sempurnakan niat awal, genggam pilihan sesuai syari’at, Lalu bingkai sabarmu dengan keyakinan bahwa Allah Ta’ala Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya...

Dan jika cinta belum menemukanmu untuk tergenapkan, maka genggamlah kesabaran..... Cukuplah debar-debar waktu dan kegelisahan yang tak berkesudahan itu menjadi rangkaian rahasia yang tersimpan erat dalam kotak bernama “KEYAKINAN”. Bukankah Allah Ta’ala telah menjamin bahwa ‘athayyibaatu lith thayyibiina wath thayyibuuna lith thayyibaati....’

Maka adakah yang paling indah selain menanti ketetapanNya dalam keyakinan dan kesabaran???


(sms from Afiqah Ummu Abdillah: Jazaakillaahu khaiR atas pesan sarat makna-nya. Semoga Allah membalasmu dengan yang jauh lebih baik)
Selengkapnya...

rin_iffah


Sesaat ingin rasanya berbagi kisah
dalam safar di tiga hari berkesan.........

Tentang gugusan pulau berbaris rapi,
Tersusun atas bongkahan karang terjal
Sebagian lainnya berwujud kumpulan bakau
Terapung di atas kedalaman laut membiru

Tentang hamparan pasir putih
Membentang di sepanjang mata memandang
Bak kilau permata berhamburan


Tentang riuh gelombang di luas samudera
Berlarian, susul menyusul ke tepian
Menyentuh daratan kemudian kembali menyatu
Setelah pecah menghempas karang

Tentang barisan nyiur
Menjulang tinggi, kokoh menopang angkasa
Meliuk Melambai di sepanjang bibir pantai

Tentang kegaduhan gerombolan camar
Kembali ke sarang dengan perut tersesak makanan
Di senja yang merajai cakrawala barat

Tentang cara tersenyum tulus, tertawa penuh canda
Seperti para bocah berambut pirang alami terpanggang mentari
Yang berlari di terik membakar,
Bertelanjang kaki,
Bebas, lepas tanpa beban

Tentang arti sebuah kesetiaan hidup
Yang ditunjukkan oleh separuh populasi negeri
Mereka para janda jompo
Berusia seratusan tahun
Yang tetap menoreh karya di usia senja

Tentang cara mengakhiri hari
Melukis mimpi
Di gelapnya malam dan dinginnya hawa
Ditemani kilauan bintang gemintang dan potongan rembulan
Dari atas sampan di tengah lautan luas
Teduh..... menenangkan

Segala isyarat alam, bahasa tubuh, ketersambungan hati ini
Hanya mampu terangkai dalam satu kalimat penegas tanya
Kalimat yang terukir di lembar kalamNya yang mulia............

“Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang kau dustakan”


Negeri seribu pulau, di penghujung syawwal 1432 H
Selengkapnya...

rin_iffah


Masih terekam jelas di benak seluruh penduduk bumi, terkhusus warga Amerika Serikat pada selasa pagi hitam 11 September 2011. Dimana sebuah drama mengerikan dipentaskan di atas langit New York, dan disaksikan langsung oleh miliaran pasang mata lewat stasiun CNN, on location. Banyak yang mengacungkan jempol atas live dalam waktu sepersekian detik yang dilakukan oleh stasiun TV pimpinan Ted Turner, kaisar TV dunia berdarah yahudi. Namun tak sedikit yang mempertanyakan kecepatan mereka menayangkan adegan ini. Dalam waktu yang tak seberapa lama, ‘obor raksasa’ yang menjadi simbol super powernya Amerika ambruk dan rata dengan tanah. Ambruk lurus ke bawah hingga menyelamatkan gedung-gedung yang lebih rendah yang berada di sisi-sisinya. Sebuah kehancuran yang begitu sempurna dan aman. ‘gerbang raksasa’ kota New York tak ada lagi. Musnah dalam hitungan jam. Dan bangsa amerika menangis, mengecam dan mengutuk siapapun pelakunya. Tak tanggung, dengan segera telunjuk Bush langsung diarahkan ke Al-Qaeda yang dianggap paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Bahkan secara spontan ia mengeluarkan pernyataan mencengangkan: “perang salib baru telah dimulai”. Sebuah pernyataan yang kemudian diralatnya setelah mendapat teguran dari banyak orang. The New Crusade in Millenium era....

Berbagai teori konspirasi dikemukakan oleh para ahli pasca tragedi ini. Pertanyaan dengan berbagai hipotesa bermunculan, mulai dari mengapa menara WTC 7 yang memiliki 47 lantai dan tidak terkena serangan pesawat juga ikut-ikutan ambruk? Apakah wajar jika menara yang dibangun dengan tinggi 411 meter, luas tiap menara 64 meter dengan kedalaman 21 meter di bawah tanah yang memiliki total berat struktur bangunannya 500.000 ton dan dirancang untuk mampu menahan angin berkecepatan 225 km/jam dapat runtuh seketika dengan satu tumbukan pesawat terbang?? Belum lagi jika ditinjau dari kacamata sistem pertahanan udara AS pun peristiwa ini menimbulkan berbagai kecurigaan, sebab pesawat pembajak sempat terbang keluar jalur dengan amannya di wilayah udara amerika yang paling ketat selama 80 menit. Juga tak luput tentang 4000 karyawan berdarah yahudi yang berkantor di WTC pada hari kejadian jutru bolos serentak.

Apapun kejadiannya, menara WTC telah ambruk rata dengan tanah, peristiwa ini menjadi momentum paling tepat bagi Gedung putih dan Pentagon untuk menabuh genderang perang terhadap kekuatan umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam yang menjadi batu penghalang paling keras bagi terciptanya tujuan mereka, The New World Order. Suatu tatanan dunia baru yang dipersiapkan bagi kehadiran kedua kalinya sang Kristus. Yang dipercaya akan memimpin mereka dalam mengalahkan musuh-musuhnya. In the name of Dollar, Oil and God, menuju satu titik: peperangan dan hari akhir.

Presiden Amerika, AS Ronald reagen diyakini merupakan presiden pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler gedung putih dimana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelika amerika sering diadakan. Di masa reagenlah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah Timur tengah, sangat kental bernuansa Zionis.

Penerus Reagen, George H.W. Bush, William J Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, injil resmi amerika. Menurut keyakinan mereka, abad millenium merupakan zaman akhir dimana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tuhan melawan Iblis. Kristus akan mengalahkan anti-christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.

Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam injil Darby, para presiden Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari dimana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.

Dalam pandangan Ordo Kabbalah yang kini mengejawantah menjadi kaum Zionis –baik Yahudi maupun pendukungnya-, akhir dunia akan terjadi ketika telah terbentuk the Great Israel yang batas-batas wilayahnya jauh lebih luas ketimbang Tanah Palestina, mencakup tanah Mesir, tanah Saudi Arabia, tanah Irak, tanah Turki, bahkan mencaplok seluruh wilayah Lebanon dan Syiria. The Great Israel kini tengah dibentuk dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat. Suatu ketika, jika tahap pertama cita-cita Kabbalah ini berhasil, maka mereka akan menyatakan bahwa Yerusalem dengan Haikal Sulaimannya merupakan pusat dari agama Kristen sesungguhnya. Jadi mereka akan menggusur kekuasaan Vatikan dan juga Paus, dengan seorang Raja dunia yang diangkat dan diklaim sebagai pewaris darah keturunan Yesus Kristus.

The Second Coming atau Maranatha dalam kacamata Islam terjadi ketika muncul Imam Mahdi yang akan memimpin peperangan terakhir ummat Islam melawan Dajjal dan pengikutnya. Di saat itu juga muncul Nabi Isa alaihissalaam dari menara putih di dekat masjid Damaskus, Syiria yang membenarkan ajaran Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan menyeru kepada kaumnya agar segera bartaubat dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya. Nabi Isa juga bergabung dalam barisan Imam Mahdi untuk menghancurkan Dajjal. Ini suatu saat pasti terjadi.

Dua tanduk Iblis telah runtuh, dan mereka, kaum Zionis telah mempersiapkan diri menyambut The New World Order. Namun pada akhirnya, umat Islam akan menjadi pemimpin dunia dengan kepemimpinan yang penuh keadilan dan keberkahan, hingga datangnya kiamat.
Wallaahul Musta’an

Sumber: Buku; Fakta Rahasia yang Tak Diungkap The Da Vinci Code, Knights Templar Knights of Christ Konspirasi berbahaya biarawan Sion Jelang Armageddon, Rizki Ridyasmara, Pustaka al Kautsar.
Selengkapnya...

rin_iffah

Sewaktu kecil, ketika ditanyakan tentang apa cita-cita kita kalau sudah besar nanti jawabannya selalu bervariasi. Cita-cita yang sebenarnya lebih bermakna mimpi saat itu. Banyak impian yang kita bangun di masa kecil dulu. Kadang kita bermimpi menjadi dokter di saat melihat makhluk berjas putih dengan ramahnya menyapa kita dikala sakit, di lain hari kita begitu menggebu mengungkapkan mimpi kita menjadi seorang koki handal karena terinspirasi dengan masakan ibu yang lezat. Seiring berganti waktu mimpi kita pun ikut berubah. kita tak berani lagi merancang mimpi tak seperti ketika kecil dulu. Ketakutan menghadapi kenyataan, takut gagal membuat kita berhenti bermimpi. Padahal kita lupa bahwa hadirnya kita di dunia ini, tumbuh dan berkembanya kita hingga seperti kita di detik ini juga berawal dari mimpi ke dua orang tua kita. Lihatlah ke sekitar kita, peradaban yang meninggallkan jejaknya di tiap negeri, ilmu pengetahuan yang kita kecap saat ini adalah juga bagian dari mimpi orang-orang terdahulu kita. Dan jika bukan karena mimpi Rasulullah memperbaiki ummat manusia, tentu kita tak akan bisa menikmati indahnya hidayah dalam balutan keislaman.


Maka mimpi adalah bagian terindah dan terendah dari visi, tulis Salim A. Fillah dalam bukunya Jalan Cinta Para Pejuang. Jika kita hendak menaikkannya satu aras, jadikanlah ia cita-cita. Bagaimana caranya? Sematkan saja sebuah tanggal padanya. Lanjut beliau masih dalam tulisan yang sama. Maka cita-cita adalah mimpi yang bertanggal. Tanggal yang kita sematkan di tiap impian kitalah yang akan melontarkan semangat untuk bangkit berlari mengejarnya. Tanggal yang akan menjadikan mimpi kita tak sekedar angan kosong. Tapi kenyataan yang sementara kita songsong.

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa negara Israel (Yahudi raya) terbentuk dari mimpi seorang Benyamin Se’eb alias Theodore Herzl, mimpi yang kemudian ia jadikan cita-cita dalam tiap katanya yang menginspirai jutaan orang Yahudi untuk bergerak mendirikan negara Israel. “hari ini kuproklamasikan negara Yahudi raya di Palestina. Hari ini memang sangat pantas aku ditertawakan. Tapi selambat-lambatnya 50 tahun lagi, aku yakin bahwa mereka yang mengabdi untuk zionisme lah yang akan tertawa” ungkapan keji ini menjadi sebuah mimpi yang terbukti dengan berdirinya negara Israel di tahun 1948.

Inilah kekuatan mimpi. ia bisa merubah seorang penakut menjadi pemberani. Namun terkadang, kita merasa ketakutan meneruskan impian kita karena khawatir akan adanya kegagalan. Jalanan yang mendaki, sedikitnya bekal, lemahnya hati, akhirnya membuat kita terhenti. Padahal kita lupa bahwa dalam meraih mimpi, kecil atau besar akan selalu ada aral yang menghalangi. Akan ada badai yang menerpa. Tapi bagi pemimpi sejati, masalah serta hambatan dijadikan tantangan untuk meraih apa yang dicitakannya.

Ada dua tipe manusia dalam melihat hambatan dalam impiannya. Yang pertama adalah mereka yang selalu berkata “Bisa, tetapi sulit”. Mereka inilah orang-orang yang cenderung membesar-besarkan masalah. Meskipun ia memiliki kemampuan untuk bertindak, namun ia dilemahkan oleh ketakutan akan kegagalan. Tindakannya justru terfokus pada tiap kesulitan sehingga ia lupa bahwa di balik gelapnya malam, ada cahaya siang yang siap menanti di ujung fajar. Yang kedua adalah mereka yang selalu berkata “sulit, tetapi bisa”. Inilah tekad kuat yang akan membuat kesulitan serta penghalang menjadi begitu kerdil. Mereka percaya bahwa sebuah kesulitan akan selalu diiringi oleh dua kemudahan. Mereka bergegas, bertindak, dan menutupnya dengan doa penuh harap kepada Sang Khalik, penggenggam semua kuasa.

Jika seorang yahudi saja mampu menggerakkan citanya menyadi nyata, apatah lagi kita seorang mu’min. Yang Allah janji akan kebaikan di setiap cita mulia yang kita bangun. Keyakinan akan ada jalan kemudahan dari Allah seharusnya menguatkan langkah kita. Tak berpasrah pada takdir, karena memang tak ada seorang pun yang bisa menerawang apa yang ada di depannya. Maka goreskan ia dengan sebuah pensil dan serahkan penghapusnya kepada Allah, agar ia yang mengganti bagian yang salah dengan sesuatu yang indah untuk kita.

Dibalik semua cita-cita kita, jangan lupa untuk mengalirkannya hanya ke satu muara, yakni ridha Allah semata. Bercita-citalah setinggi mungkin bahkan di saat mencitakan surga, karena itulah yang diserukan nabi dalam sabdanya “pintalah surga yang tertinggi, al-Firdaus...”
Maka sudah saatnya kita untuk bangun, bersegera menyelesaikan mimpi kita yang sempat tertunda semalam. Tuntaskan ia sekarang, di alam nyata.
Selengkapnya...

rin_iffah

Plasebo merupakan istilah yang merujuk pada pengobatan yang oleh pasien dianggap bersifat terapeutik (menyembuhkan) namun sebenarnya tidak memiliki efek terhadap tubuh. Plasebo ini bisa berupa gula atau tepung saja yang menjadi komposisi obat. Sering, pasien yang diberikan plasebo justru mengalami peningkatan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap kita dalam suatu pengobatan berperan penting dalam proses penyembuhan. Berbagai percobaan memperlihatkan bahwa keyakinan pasien terhadap suatu obat bisa memperbaiki keadaan sehingga timbul efek yang diharapkan sekalipun obat yang dikonsumsinya ‘palsu’. Secara teori, efek plasebo ini diberikan untuk merangsang keluarnya endorfin, zat kimia dalam tubuh yang mengurangi nyeri.


Di Amerika, suatu tes dilaksanakan untuk melihat apakah pasien penderita artritis di lutut dapat ditolong dengan menjalani ‘operasi plasebo’. Dalam operasi plasebo, prosedur bedah yang sebenarnya tidak dilakukan, tetapi pasien dibuat percaya bahwa operasi telah dilangsungkan. Sepuluh pasien dijadwalkan menjalani operasi standar, tetapi separuh dari mereka hanya menjalani operasi plasebo. Dalam lima kasus ini, ahli bedah hanya mengiris lutut pasien sebanyak tiga kali untuk mendapatkan luka dan torehan yang diharapkan. Setelah enam bulan, seluruh pasien, termasuk kelompok plasebo, melaporkan berkurangnya rasa nyeri dalam area yang dioperasi itu.

Dalam suatu studi terhadap penderita asma, peneliti menemukan bahwa saluran udara bisa diperlebar hanya dengan memberitahu pasien bahwa mereka sedang menghirup bronkhodilator, meski sebenarnya tidak. Dokter bahkan telah berhasil mengobati kutil hanya dengan mengecatnya dengan warna terang dan berjanji kepada pasien bahwa kutil itu akan hilang ketika warnanya luntur.

Sumber : buku “Why Is Yawning Contagious”, Francesca Gould

Selengkapnya...

rin_iffah


Minat membaca dan menulis beberapa tahun terakhir begitu meningkat di negeri ini. Hal ini bisa dilihat dengan menyemutnya orang-orang di toko-toko buku, ratusan new arrival yang terbit setiap bulan ditambah dengan menjamurnya blog-blog pribadi di dunia maya. Bagi sebagian besar orang, menulis adalah pekerjaan yang menguras pikiran, membutuhkan konsentrasi dan tergantung mood. Benarkah??? Dalam bukunya Inspiring Words for writers, Mohammad Fauzil Adhim, penulis buku-buku best seller menggugah kita dengan kata-kata motivasi agar lebih menajamkan pena, tak sekedar menulis tapi bagaimana tulisan kita menjadi penggugah semangat dan pembangkit hasrat untuk menulis renyah dan bergizi. Bagaimana tiap tulisan yang kita buat mampu menggerakkan orang untuk bertindak. Maka dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengutip isi dari buku yang berharga ini dengan membaginya menjadi beberapa bagian postingan. Mari kita rasakan dahsyatnya kekuatan kata ......

On Becoming a writer

  • Tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi PENULIS kecuali dengan Menulis SEKARANG JUGA
  • Penulis yang berbakat gagal menemukan banyak alasan untuk tidak memulai tulisannya sementara orang yang berbakat sukses, selalu menemukan energi setiap kali gagal
  • Seringkali yang membuat ujung pena terhenti menuangkan kata adalah keinginan untuk melahirkan tulisan yang banyak disanjung orang. Sementara yang memecah kebuntuan adalah sikap apa adanya dalam menuturkan kebenaran
  • Sibuk berpikir bagaimana memulai tulisan, kerapkali membuat pena tidak kunjung menggoreskan kata. Banyak orang menganggap bahwa yang sedang berkecamuk di angan-angan adalah bagian paling menarik yang harus disimpan sebagai kejutan. Mereka akhirnya sibuk mencari kalimat pembuka, sehingga kejutan itu tidak pernah muncul menjadi goresan pena yang mengesankan
  • Belajarlah dari alQur’an! Dan lihatlah, betapa banyak surah yang dimulai dengan kata-kata mengejutkan
  • Resep menulis yang paling baik adalah TUANGKAN SAJA
  • Gagasan yang baik sering tidka tersampaikan karena sibuk memikirkan bagaimana membuat awalan. Padahal, awalan yang terbaik adalah cetusan gagasan itu sendiri
  • Banyak orang menunggu mood untuk menulis. Sementara bagi sebagian lainnya, mood untuk menulis bangkit karena kuatnya keinginan menyampaikan ILMU dan KEBENARAN
  • Para pemalas menggunakan mood sebagai alasan untuk tidak bertindak. Para idealis bertindak mengendalikan mood untuk menghalau kemalasan
  • Orang yang berbakat gagal melihat masalah sebagai hambatan. Sedangkan orang sukses melihat masalah sebagai TANTANGAN yang membuat hidup lebih bergairah. Demikian pula dalam menulis
  • Andaikan dihadapkan kepadaku dua orang penulis, maka aku akan memilih yang paling gigih. Tanpa bakat orang bisa menjadi penulis hebat. Sementara tanpa kegigihan, seorang penulis berbakat tak berarti apa-apa
  • Masalah yang paling mudah kita tulis adalah apapun yang KITA YAKINI, KITA ALAMI, dan KITA RASAKAN
  • Seandainya semua orang memiliki kecerdasan yang sama dalam menulis, maka kesabaranlah yang akan membuat engkau berbeda
  • Anda tidak mungkin menjadi penulis besar kalau tak pernah menerbitkan tulisan. Tulisan pertama tidak mungkin terbit kalau anda tak pernah mengirimkannya. Dan tidak mungkin anda bisa mengirimkan tulisan pertama, kalau tidak pernah memulai menulis. Kapan saat paling tepat menulis??? HARI INI
  • Tidak ada penghambat menulis yang lebih besar kecuali ketakutan dinilai. Tidak ada pengendali yang lebih baik kecuali ketakutan menebar kebatilan
Alami !!! tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi penulis, kecuali dengan menulis SEKARANG JUGA. Karena itu ambillah kertas dan menulislah SEKARANG JUGA. Apapun jadinya, buatlah tulisan secara spontan. Kalau memang harus melompat-lompat, biarlah melompat-lompat. Boleh jadi akan menjadi lompatan yang indah.

Bersambung InsyaAllah.....
Selengkapnya...

rin_iffah


Bismillaah...
Jangan terburu menyimpul prasangka
Di kala pintamu dalam tiap sujud panjang,
Harapmu dalam isak memilu,
Tak jua termakbulkan di sisiNya
Boleh jadi, Allah masih ingin membanggakanmu
Di hadapan penduduk langit
Akan penghambaanmu yang teramat tulus.
Ataukah Allah masih ingin bermesra denganmu, di sepi malam
Di saat sebagian yang lain terlelap di tidur panjang.

Tetaplah begitu,
Merasakan bersepi, berdua, bermesra, bersamaNya
Karena Ia dekat
Lebih dari tarikan dan hembusan nafasmu
Lebih dari urat lehermu, yang detaknya mengalirkan hidup
Ia mengabulkan tiap pinta
Dengan caraNya yang teramat indah

Karena tak setiap doa harus berwujud sesuai ingin mu
Allah menjawabnya..... sekali lagi,
Selalu dengan caraNya.... yang teramat indah
Dengan sehatmu, dengan jauhnya bala,
Dengan iman dan hidayah yang kian teguh
Atau bahkan disimpannya untuk kau nikmati kelak
Di persinggahan terakhirmu

Maka tetaplah merajuk, merayu dalam doa-doa mu
Hanya padaNya..... Tanpa lelah
Hingga kau bisa rasakan
Betapa Ia tak pernah sedetikpun meninggalkanmu



Bumi Al-Mulk, Syawwal 1432 H
~ Di titik terlemah dalam asa yang kian menanjak~
Selengkapnya...

rin_iffah

Berikut beberapa tips menu sehat ala Rasulullah selama berpuasa. yuk amalkan, selain sehat juga berpahala karena menghidupkan sunnah.....

  • Berniatlah puasa (Wajib untuk puasa di bulan Ramadahan agar berniat sebelum masuk waktu subuh). Niat puasa akan memprogram hormon-hormon dan sel-sel tubuh kita untuk membantu proses puasa dan detoksifikasi (pembuangan racun dari tubuh), meski kita lalai makan sahur atau hanya sempat sahur dengan air putih.
  • Sahurlah dengan makanan berindeks glisemik rendah dan makanan lainnya yang kaya vitamin-mineral untuk menjaga vitalitas tubuh. Makanan yang mengandung indeks glisemik rendah mampu bertahan lebih lama dalam saluran pencernaan sehingga perasaan subjektif lapar makin berkurang. Selain itu, makanan yang indeks glisemiknya rendah melepas gula ke dalam peredaran darah secara bertahap. Berbeda dengan makanan berindeks glisemik tinggi, begitu masuk ke dalam saluran pencernaan langsung diserap namun kurang memberi pasokan energi untuk bertahan sehari. Contoh makanan berindeks glisemik rendah adalah singkong, ketela, kentang, nasi, nasi jagung, umbi-umbian, beras merah, bulgur dan oats. Sedangkan makanan berindeks glisemik tinggi antara lain roti, bubur dan mie instan.
  • Bersahurlah lebih akhir, saat mendekat waktu fajar, sehinga cadangan energi dari sahur cukup sampai berbuka. Selain itu mengakhirkan makan sahur merupakan bagian dari sunnah Rasulullah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas Radhiallaahu anhu dari Zaid bin Tsabit Radhiallaahu anhu bahwasanya dia pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam. Setelah keduanya selesai makan sahur, nabi shallallaahu alaihi wasallam berangkat menunaikan shalat. (HR Bukhari dan Muslim)
  • Perbanyak minum air putih saat sahur maupun buka.
  • Agar kian menyehatkan diri serta lebih maksimal memperoleh manfaat puasa, jangan lupa menu sehat Rasulullah saat sahur maupun buka seperti kurma, madu dan susu.
  • Jangan langsung berbuka dengan makanan berat (nasi), karena memerlukan waktu pencernaan yang lama dan membebani pencernaan. Jika mendahulukan makanan seperti ini justru sel-sel kian lapar meski diri merasa kenyang. Secara tidak langsung justru menyiksa tubuh. Berbukalah dengan makanan yang ringan dan manis seperti kurma (ini yang terbaik), buah maupun kue. Setelah shalat barulah menyantap makanan berat. Insya Allah manfaatnya lebih maksimal.
  • Hindari pula berbuka dengan minum es apalagi soft drink. Minuman yang satu ini dapat menahan lapar (memberi sugesti kenyang) sehingga asupan nutrisi kurang maksimal ketika tiba waktu makan.
Sumber : Hidup Sehat ala Rasulullah, Egha Zainur Ramadhani, Pro U Media

Selengkapnya...

rin_iffah

"Telah datang kepadamu bulan Ramadlan, bulan yang diberkahi. Allah SWT telah mewajibkan puasa kepadamu didalamnya; pada bulan ini dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta para setan dibelenggu, dan pada bulan ini terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang tidak dapat memperoleh kebaikannya maka ia tidak memperoleh apa-apa" (HR. Imam Ahmad dan Nasa'i).


Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana diwajibkan bagi setiap ummat Islam untuk berpuasa. Puasa merupakan salah satu ibadah di antara ibadah-ibadah lain yang bisa dijalankan di bulan Ramadhan. Selain itu banyak keistimewaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan di banding bulan-bulan lainnya, dan termasuk keistimewaan bagi orang yang berpuasa di dalamnya. Di antaranya yaitu :

  • Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi.
  • Para malaikat memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa hingga berbuka.
  • Setiap hari bulan Ramadhan Allah menghiasi Surga-Nya seraya berkata: “Hampir tiba saatnya para hamba-hambaku yang shalih melepaskan segala beban dan gangguan serta segera menuju engkau (Surga)!”
  • Setan dibelenggu.
  • Dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka.
  • Di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
  • Akan diberi pengampunan bagi orang yang berpuasa pada malam terakhir bulan Ramadhan.
  • Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari Neraka pada setiap malam bulan Ramadhan.

Salah satu hikmah dari puasa yang bisa dirasakan langsung bagi yang menjalankannya yaitu sehubungan dengan kesehatan. Karena secara umum, puasa merupakan saat yang tepat untuk mengistirahatkan diri. Berikut sekilas bukti tentang keutamaan puasa ditinjau dari segi kesehatan :

Saat puasa, kita tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Saat ini merupakan saat yang tepat buat mengistirahatkan organ pencernaan. Lalu apa hubungannya dengan kesehatan???. Menurut ahli terapi nutrisi, Andang Gunawan A.D.N., N.D, tubuh kita memiliki irama aktivitas biologis selama 24 jam. Aktivitas ini berlangsung secara sistematis tanpa henti. Siklus ini terbagi dalam tiga fase :

Pukul 04.00-12.00 : Pembuangan (pembuangan sampah makanan)

Pukul 12.00-20.00 : Pencernaan (pemrosesan zat-zat makanan)

Pukul 20.00-04.00 : Penyerapan (pengambilan sari-sari makanan)

Fakta menunjukkan bahwa lama makanan tinggal di usus dalam proses pencernaan adalah 14 jam. Selama setahun, organ yang satu ini bekerja terus menerus oleh karena jeda waktu ketika kita makan tidak selama itu. Jika dimisalkan sarapan pukul 06.00, kemudian makan siang pukul 13.00, jeda keduanya hanya 7 jam, masih separuh dari waktu transit makanan. Jadi, saat makanan pagi belum sempat terbuang, sudah masuk makan siang. Begitu seterusnya sepanjang hari, sepanjang tahun. Sehingga organ pencernaan kita jarang beristirahat dan juga siklus di atas akan berantakan sehingga kita akan mudah menderita penyakit.

Ternyata, istirahat ini tidak saja dibutuhkan oleh organ pencernaan, tetapi juga oleh organ lain termasuk otak . proses perbaikan tubuh dan otak termasuk molekul memori terjadi saat tubuh beristirahat, terutama saat tahap ’deep sleep’. Deep sleep atau yang kita kenal sebagai tidur nyenyak ini menurut penelitian dr. Ebrahim Kazim dengan menggunakan EEG (perekam gelombang otak) didapatkan bahwa pada saat puasa keadaan ’deep sleep’ ini lebih mudah tercapai yang berefek pada perbaikan tubuh dan otak, termasuk molekul memori lebih maksimal.

Efek lainnya selama berpuasa, kadar magnesium (salah satu mineral penting bagi tubuh) meningkat. Magnesium ini memiliki efek cardio-protective sehingga puasa akan membuat jantung kita lebih ’awet’.

Puasa juga terkenal tidak hanya di kalangan muslim, tetapi juga di kalangan non-muslim. Puasa dijadikan sebagai program penurunan berat badan. Hal ini sesuai dengan penjelasan dr. Madarina Julia, Sp.A, MPH bahwa saat puasa terjadi penurunan kadar gula darah dan pelepasan Growth hormon. Saat terjadi pelepasan growth hormon ini lemak viseral yang kebanyakan tertimbun di perut akan terbakar sehingga perut menjadi langsing.

Seseorang yang terbiasa berpuasa, akan memudahkannya untuk beradaptasi dengan perbedaan waktu. Dimana dia akan terhindar dari kondisi yang dikenal dengan istilah jet lag, suatu sindrom berupa rasa tidak nyaman pada pencernaan, pikiran, kelelahan, disertai gangguan tidur akibat bepergian melintasi zona waktu yang berbeda. Hal ini karena pada saat puasa adaptasi hormon menjadi cepat sehingga irama sirkadia telah terbiasa untuk beradaptasi dengan waktu adaptasi minimal. Normalnya, seseorang yang bepergian dengan perbedaan waktu satu jam maka dia memerlukan waktu satu hari untuk menyesuaikan diri dan menghilangkan jet lag. Sedang, bagi yang terbiasa puasa bisa beradaptasi jauh lebih cepat.

Itulah di antara keutamaan berpuasa, salah satunya puasa dari tinjauan kesehatan. Dan jelang ramadhan, semoga kita telah mempersiapkan bekal untuk bertarung meraih gelar takwa di bulan penuh berkah ini.

Abu Said Al-Khudri radhiallaahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : ” Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari saja karena Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sumber :
  1. Meneladani Shaum Rasulullah, Syaikh Salim bin ’Ied al-Hilali, Syaikh ’Ali Hasan ’Ali Abdul Hamid
  2. Hidup Sehat Ala Rasulullah, Egha Zainur Ramadhani, Pro U Media
Selengkapnya...