rin_iffah

Biarlah ceRita ini kubagi coz tak ada yang bersedia beRbagi cerita, tenTang haRi ini………….

Adakah yang istimewa di hari ini ????

Aku tak akan bercerita tentang ‘beliau’ yang kemarin tlah memberikan DC shock sama seorang temanku, hanya kerena hari ini menjadi ‘milik’nya. Meskipun agak sedikit salut dengan kemampuan beliau yang bisa membuat knees goes weak n stomach flip-floap, dan salut buat hari ini. Karena selama aku berada di sini, baru hari ini ruangan yang saat ini aku tempati begitu sepi, tak terdengar suara tawa lepas teman-teman yang terpantul sampai ke ruang pertemuan residen, yang tinggal hanya bisik2 tak jelas yang menyakitkan, tak ada lagi sepatu yang berhamburan di depan pintu kamar, tak ada pula baju yang tak tergantung di dalam lemari serta kertas dan buku-buku yang berhamburan di atas meja coass di ruang icu. Dan istimewanya, karena semua itu hanya terjadi di hari ini……


Whateverlah, yang pasti hari ini aku kembali menjadi penghuni icu. Memulai aktivitas yang sampai tadi pagi masih kuanggap aneh dan membosankan. Membagi jatah pasien kepada 4 temanku yang lain, memelototi monitor yang ada di samping tempat tidur tiap pasien, mengisi lembar status pasien dengan vital sign, membukakan pintu bagi pengantar konsul dengan senyum yang dipaksakan semanis mungkin setiap kali bunyi tin…ton…. Yang ditelingaku dipersepsikan sebagai bunyi nada yang mengeluarkan kata kon…..sul….. terdengar, balans cairan yang lebih sering tidak balans-nya setiap selesai dinas dan yang tak ketinggalan mengukur CVP pasien. Ah,CVP…. Yang ternyata ketika suatu saat aku berada di tempat yang tak ada icu-nya jauh di belahan dunia yang lain aku tak akan melakukannya coz its not my competition. Untunglah aku dapat tambahan ilmu tentang fluid challenge test yang bisa jadi penghibur sebagai pengganti CVP. CVP yang 6 dari 8 tujuan pengukurannya belum kudapatkan jawabannya sampai sekarang. Ada sedikit perasaan lega ketika pak chief coass membawakan kabar baik thats measurement of CVP its not our job again. Dalam hatiku berteriak SETUJUUUUU…………..

Jelang siang, Ada yang menarik di sini…….. saat aku mencoba memperhatikan mereka (pasien) satu persatu. Tidak lagi memperhatikan dari tempat dudukku sambil online tak jeLas. Tapi lebih dekat lagi. Dan lebih dekat lagi….. Pasien VIP Utama yang setiap kali aku masuk selalu diborongi dengan satu pertanyaan yang sama darinya ‘dok, sudah beRapa tahun Indonesia merdeka?’ hari ini mengucap terimakasih padaku sambil berlinang. Jantungku terasa berhenti berdetak, ah itu kan hal biasa yang sering kuterima dari pasien dan keluarganya, pikirku. Tapi hari ini, ada yang lain, terasa ucapannya begitu tulus. Tiba-tiba muncul rasa malu ‘ duuh…. Betapa sedikitnya yang aku lakukan di sini dibanding perawat2 itu’ lebih banyak ‘main’ dibanding do something for them tapi toh tetap rasa trimakasih itu masih tertuju padaku. Teringat…. Sering rasa terima kasihku kulontarkan hanya ketika kuperoleh kebaikan yang banyak.

Lain lagi dengan pasien bed 10 yang terbaring lemah dengan SNNT susp malignancy dan saat ini juga mengalami ARDS yang entah karena memang perjalanan penyakitnya ataukah didapat setelah resusitasi di icu (alasan yang terakhir ini belum kudapat evidence basenya). Aku mencoba mendekat…. Dengan suaranya yang tidak jelas dan parau post trakheostomi, aku mendengar keluhan itu; ‘dok, cabut saja semua yang ada di tubuh, saya sudah tidak kuat.’ Dezigh…..Menanggapi keluhannya aku hanya bisa berujar pelan ‘sabar ya bu….’. SABAR…. Senjata pamungkas yang aku punya untuk mereka. Ketika tak ada lagi penjelasan ilmiah yang bisa kuberikan untuk membesarkan hati. Padahal bisa jadi ketika aku mengalami hal yang sama aku tak akan mungkin sekuat ibu ini. Yah, Allah memang memberikan cobaan kepada hambaNya tidak melebihi batas kemampuan hambaNya. Dan itu pasti.

Di sampingnya, terbaring seorang pemuda yang hanya bisa bercerita tentang penderitaannya lewat hentakan-hentakan kaki serta batuknya yang keras. Yang awalnya kuanggap paling ‘merepotkan’ karena harus selalu disuction. Pasien bed 9 post trepanasi ini masih terlalu muda untuk menjadi pasien kriteria rawat ICU. Ups… ternyata usia tidak menjadi kriteria seseorang dirawat di ICU.
Ada cerita lain di bed 8. Pasien ini termasuk yang paling baik perkembangan klinisnya dibanding pasien yang lain yang telah lama di rawat di icu. Sudah tak terpasang lagi CVP line di tangannya, kesadarannya sudah mulai membaik, vital sign-nya sudah mulai stabil meskipun saturasinya masih dikacaukan oleh batuknya yang masih begitu keras (jadi teringat teguran dokter td kRn kelalaianku ^_^). Mudah-mudahan besok aku bisa melihatnya di HCU.

Dan jelang sore….. suara-suara monitor, suction, suara2 ribut perawat icu, dering telepon bahkan bunyi bel pintu pengantar konsul terdengar begitu meRdu….. setelah mereka yang selama ini sering menjadi bahan keluhan-keluhanku menampar wajahku hari ini…. Tamparan yang tak sekedar berbekas di pipi tapi begitu dalam meberikan tanda di hati. Mereka yang kelihatannya lemah, ternyata adalah orang-orang kuat. Kuat berjuang agar bisa sembuh bahkan kuat melawan maut yang siap menjemput setiap saat.

Mereka yang dengan keluarganya di luar sana berharap banyak terhadap kami yang ada di sini. Berharap kami dapat mengembalikan senyuman mereka yang tlah lama hilang, berharap kami dapat membuat orang yang mereka cintai bisa membuka mata atau sekedar mengeluarkan suara erangan yang dapat membesarkan hati mereka bahwa masih ada nafas kehidupan yang dihembuskan oleh orang yang mereka kasihi. Pantaskah harapan-harapan itu harus kami buyarkan dengan keluhan kami yang jauuuuh lebih banyak. Mengeluh mendapat jatah tidur sedikit ketika harus jaga malam di icu, mengeluh ketika dikasih jatah pasien yang banyak CVPnya. Ataukah mengeluhkan hal-hal sepele seperti dokter jaga yang ‘kurang bersahabat’.

Duuuh, selalu, kesadaran itu baru berawal ketika aku harus mengakhiri hari di bagian ini. Jelang besok, hari terakhir aku menjadi penghuni icu, aku berharap cerita tentang hari ini tak sekedar menjadi penghibur hati dan penghias mimpiku sebentar. Moga ada hal lebih yang bisa kuberikan esok, jelang detik2 take off dari dunia clerkship. Paling tidak aku telah berbagi cerita tentang hari ini,
yah….. cerita tentang hari ini.
Share

Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar