rin_iffah


Sesaat ingin rasanya berbagi kisah
dalam safar di tiga hari berkesan.........

Tentang gugusan pulau berbaris rapi,
Tersusun atas bongkahan karang terjal
Sebagian lainnya berwujud kumpulan bakau
Terapung di atas kedalaman laut membiru

Tentang hamparan pasir putih
Membentang di sepanjang mata memandang
Bak kilau permata berhamburan


Tentang riuh gelombang di luas samudera
Berlarian, susul menyusul ke tepian
Menyentuh daratan kemudian kembali menyatu
Setelah pecah menghempas karang

Tentang barisan nyiur
Menjulang tinggi, kokoh menopang angkasa
Meliuk Melambai di sepanjang bibir pantai

Tentang kegaduhan gerombolan camar
Kembali ke sarang dengan perut tersesak makanan
Di senja yang merajai cakrawala barat

Tentang cara tersenyum tulus, tertawa penuh canda
Seperti para bocah berambut pirang alami terpanggang mentari
Yang berlari di terik membakar,
Bertelanjang kaki,
Bebas, lepas tanpa beban

Tentang arti sebuah kesetiaan hidup
Yang ditunjukkan oleh separuh populasi negeri
Mereka para janda jompo
Berusia seratusan tahun
Yang tetap menoreh karya di usia senja

Tentang cara mengakhiri hari
Melukis mimpi
Di gelapnya malam dan dinginnya hawa
Ditemani kilauan bintang gemintang dan potongan rembulan
Dari atas sampan di tengah lautan luas
Teduh..... menenangkan

Segala isyarat alam, bahasa tubuh, ketersambungan hati ini
Hanya mampu terangkai dalam satu kalimat penegas tanya
Kalimat yang terukir di lembar kalamNya yang mulia............

“Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang kau dustakan”


Negeri seribu pulau, di penghujung syawwal 1432 H
Selengkapnya...

rin_iffah


Masih terekam jelas di benak seluruh penduduk bumi, terkhusus warga Amerika Serikat pada selasa pagi hitam 11 September 2011. Dimana sebuah drama mengerikan dipentaskan di atas langit New York, dan disaksikan langsung oleh miliaran pasang mata lewat stasiun CNN, on location. Banyak yang mengacungkan jempol atas live dalam waktu sepersekian detik yang dilakukan oleh stasiun TV pimpinan Ted Turner, kaisar TV dunia berdarah yahudi. Namun tak sedikit yang mempertanyakan kecepatan mereka menayangkan adegan ini. Dalam waktu yang tak seberapa lama, ‘obor raksasa’ yang menjadi simbol super powernya Amerika ambruk dan rata dengan tanah. Ambruk lurus ke bawah hingga menyelamatkan gedung-gedung yang lebih rendah yang berada di sisi-sisinya. Sebuah kehancuran yang begitu sempurna dan aman. ‘gerbang raksasa’ kota New York tak ada lagi. Musnah dalam hitungan jam. Dan bangsa amerika menangis, mengecam dan mengutuk siapapun pelakunya. Tak tanggung, dengan segera telunjuk Bush langsung diarahkan ke Al-Qaeda yang dianggap paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Bahkan secara spontan ia mengeluarkan pernyataan mencengangkan: “perang salib baru telah dimulai”. Sebuah pernyataan yang kemudian diralatnya setelah mendapat teguran dari banyak orang. The New Crusade in Millenium era....

Berbagai teori konspirasi dikemukakan oleh para ahli pasca tragedi ini. Pertanyaan dengan berbagai hipotesa bermunculan, mulai dari mengapa menara WTC 7 yang memiliki 47 lantai dan tidak terkena serangan pesawat juga ikut-ikutan ambruk? Apakah wajar jika menara yang dibangun dengan tinggi 411 meter, luas tiap menara 64 meter dengan kedalaman 21 meter di bawah tanah yang memiliki total berat struktur bangunannya 500.000 ton dan dirancang untuk mampu menahan angin berkecepatan 225 km/jam dapat runtuh seketika dengan satu tumbukan pesawat terbang?? Belum lagi jika ditinjau dari kacamata sistem pertahanan udara AS pun peristiwa ini menimbulkan berbagai kecurigaan, sebab pesawat pembajak sempat terbang keluar jalur dengan amannya di wilayah udara amerika yang paling ketat selama 80 menit. Juga tak luput tentang 4000 karyawan berdarah yahudi yang berkantor di WTC pada hari kejadian jutru bolos serentak.

Apapun kejadiannya, menara WTC telah ambruk rata dengan tanah, peristiwa ini menjadi momentum paling tepat bagi Gedung putih dan Pentagon untuk menabuh genderang perang terhadap kekuatan umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam yang menjadi batu penghalang paling keras bagi terciptanya tujuan mereka, The New World Order. Suatu tatanan dunia baru yang dipersiapkan bagi kehadiran kedua kalinya sang Kristus. Yang dipercaya akan memimpin mereka dalam mengalahkan musuh-musuhnya. In the name of Dollar, Oil and God, menuju satu titik: peperangan dan hari akhir.

Presiden Amerika, AS Ronald reagen diyakini merupakan presiden pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler gedung putih dimana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelika amerika sering diadakan. Di masa reagenlah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah Timur tengah, sangat kental bernuansa Zionis.

Penerus Reagen, George H.W. Bush, William J Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, injil resmi amerika. Menurut keyakinan mereka, abad millenium merupakan zaman akhir dimana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tuhan melawan Iblis. Kristus akan mengalahkan anti-christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.

Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam injil Darby, para presiden Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari dimana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.

Dalam pandangan Ordo Kabbalah yang kini mengejawantah menjadi kaum Zionis –baik Yahudi maupun pendukungnya-, akhir dunia akan terjadi ketika telah terbentuk the Great Israel yang batas-batas wilayahnya jauh lebih luas ketimbang Tanah Palestina, mencakup tanah Mesir, tanah Saudi Arabia, tanah Irak, tanah Turki, bahkan mencaplok seluruh wilayah Lebanon dan Syiria. The Great Israel kini tengah dibentuk dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat. Suatu ketika, jika tahap pertama cita-cita Kabbalah ini berhasil, maka mereka akan menyatakan bahwa Yerusalem dengan Haikal Sulaimannya merupakan pusat dari agama Kristen sesungguhnya. Jadi mereka akan menggusur kekuasaan Vatikan dan juga Paus, dengan seorang Raja dunia yang diangkat dan diklaim sebagai pewaris darah keturunan Yesus Kristus.

The Second Coming atau Maranatha dalam kacamata Islam terjadi ketika muncul Imam Mahdi yang akan memimpin peperangan terakhir ummat Islam melawan Dajjal dan pengikutnya. Di saat itu juga muncul Nabi Isa alaihissalaam dari menara putih di dekat masjid Damaskus, Syiria yang membenarkan ajaran Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan menyeru kepada kaumnya agar segera bartaubat dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya. Nabi Isa juga bergabung dalam barisan Imam Mahdi untuk menghancurkan Dajjal. Ini suatu saat pasti terjadi.

Dua tanduk Iblis telah runtuh, dan mereka, kaum Zionis telah mempersiapkan diri menyambut The New World Order. Namun pada akhirnya, umat Islam akan menjadi pemimpin dunia dengan kepemimpinan yang penuh keadilan dan keberkahan, hingga datangnya kiamat.
Wallaahul Musta’an

Sumber: Buku; Fakta Rahasia yang Tak Diungkap The Da Vinci Code, Knights Templar Knights of Christ Konspirasi berbahaya biarawan Sion Jelang Armageddon, Rizki Ridyasmara, Pustaka al Kautsar.
Selengkapnya...

rin_iffah

Sewaktu kecil, ketika ditanyakan tentang apa cita-cita kita kalau sudah besar nanti jawabannya selalu bervariasi. Cita-cita yang sebenarnya lebih bermakna mimpi saat itu. Banyak impian yang kita bangun di masa kecil dulu. Kadang kita bermimpi menjadi dokter di saat melihat makhluk berjas putih dengan ramahnya menyapa kita dikala sakit, di lain hari kita begitu menggebu mengungkapkan mimpi kita menjadi seorang koki handal karena terinspirasi dengan masakan ibu yang lezat. Seiring berganti waktu mimpi kita pun ikut berubah. kita tak berani lagi merancang mimpi tak seperti ketika kecil dulu. Ketakutan menghadapi kenyataan, takut gagal membuat kita berhenti bermimpi. Padahal kita lupa bahwa hadirnya kita di dunia ini, tumbuh dan berkembanya kita hingga seperti kita di detik ini juga berawal dari mimpi ke dua orang tua kita. Lihatlah ke sekitar kita, peradaban yang meninggallkan jejaknya di tiap negeri, ilmu pengetahuan yang kita kecap saat ini adalah juga bagian dari mimpi orang-orang terdahulu kita. Dan jika bukan karena mimpi Rasulullah memperbaiki ummat manusia, tentu kita tak akan bisa menikmati indahnya hidayah dalam balutan keislaman.


Maka mimpi adalah bagian terindah dan terendah dari visi, tulis Salim A. Fillah dalam bukunya Jalan Cinta Para Pejuang. Jika kita hendak menaikkannya satu aras, jadikanlah ia cita-cita. Bagaimana caranya? Sematkan saja sebuah tanggal padanya. Lanjut beliau masih dalam tulisan yang sama. Maka cita-cita adalah mimpi yang bertanggal. Tanggal yang kita sematkan di tiap impian kitalah yang akan melontarkan semangat untuk bangkit berlari mengejarnya. Tanggal yang akan menjadikan mimpi kita tak sekedar angan kosong. Tapi kenyataan yang sementara kita songsong.

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa negara Israel (Yahudi raya) terbentuk dari mimpi seorang Benyamin Se’eb alias Theodore Herzl, mimpi yang kemudian ia jadikan cita-cita dalam tiap katanya yang menginspirai jutaan orang Yahudi untuk bergerak mendirikan negara Israel. “hari ini kuproklamasikan negara Yahudi raya di Palestina. Hari ini memang sangat pantas aku ditertawakan. Tapi selambat-lambatnya 50 tahun lagi, aku yakin bahwa mereka yang mengabdi untuk zionisme lah yang akan tertawa” ungkapan keji ini menjadi sebuah mimpi yang terbukti dengan berdirinya negara Israel di tahun 1948.

Inilah kekuatan mimpi. ia bisa merubah seorang penakut menjadi pemberani. Namun terkadang, kita merasa ketakutan meneruskan impian kita karena khawatir akan adanya kegagalan. Jalanan yang mendaki, sedikitnya bekal, lemahnya hati, akhirnya membuat kita terhenti. Padahal kita lupa bahwa dalam meraih mimpi, kecil atau besar akan selalu ada aral yang menghalangi. Akan ada badai yang menerpa. Tapi bagi pemimpi sejati, masalah serta hambatan dijadikan tantangan untuk meraih apa yang dicitakannya.

Ada dua tipe manusia dalam melihat hambatan dalam impiannya. Yang pertama adalah mereka yang selalu berkata “Bisa, tetapi sulit”. Mereka inilah orang-orang yang cenderung membesar-besarkan masalah. Meskipun ia memiliki kemampuan untuk bertindak, namun ia dilemahkan oleh ketakutan akan kegagalan. Tindakannya justru terfokus pada tiap kesulitan sehingga ia lupa bahwa di balik gelapnya malam, ada cahaya siang yang siap menanti di ujung fajar. Yang kedua adalah mereka yang selalu berkata “sulit, tetapi bisa”. Inilah tekad kuat yang akan membuat kesulitan serta penghalang menjadi begitu kerdil. Mereka percaya bahwa sebuah kesulitan akan selalu diiringi oleh dua kemudahan. Mereka bergegas, bertindak, dan menutupnya dengan doa penuh harap kepada Sang Khalik, penggenggam semua kuasa.

Jika seorang yahudi saja mampu menggerakkan citanya menyadi nyata, apatah lagi kita seorang mu’min. Yang Allah janji akan kebaikan di setiap cita mulia yang kita bangun. Keyakinan akan ada jalan kemudahan dari Allah seharusnya menguatkan langkah kita. Tak berpasrah pada takdir, karena memang tak ada seorang pun yang bisa menerawang apa yang ada di depannya. Maka goreskan ia dengan sebuah pensil dan serahkan penghapusnya kepada Allah, agar ia yang mengganti bagian yang salah dengan sesuatu yang indah untuk kita.

Dibalik semua cita-cita kita, jangan lupa untuk mengalirkannya hanya ke satu muara, yakni ridha Allah semata. Bercita-citalah setinggi mungkin bahkan di saat mencitakan surga, karena itulah yang diserukan nabi dalam sabdanya “pintalah surga yang tertinggi, al-Firdaus...”
Maka sudah saatnya kita untuk bangun, bersegera menyelesaikan mimpi kita yang sempat tertunda semalam. Tuntaskan ia sekarang, di alam nyata.
Selengkapnya...

rin_iffah

Plasebo merupakan istilah yang merujuk pada pengobatan yang oleh pasien dianggap bersifat terapeutik (menyembuhkan) namun sebenarnya tidak memiliki efek terhadap tubuh. Plasebo ini bisa berupa gula atau tepung saja yang menjadi komposisi obat. Sering, pasien yang diberikan plasebo justru mengalami peningkatan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap kita dalam suatu pengobatan berperan penting dalam proses penyembuhan. Berbagai percobaan memperlihatkan bahwa keyakinan pasien terhadap suatu obat bisa memperbaiki keadaan sehingga timbul efek yang diharapkan sekalipun obat yang dikonsumsinya ‘palsu’. Secara teori, efek plasebo ini diberikan untuk merangsang keluarnya endorfin, zat kimia dalam tubuh yang mengurangi nyeri.


Di Amerika, suatu tes dilaksanakan untuk melihat apakah pasien penderita artritis di lutut dapat ditolong dengan menjalani ‘operasi plasebo’. Dalam operasi plasebo, prosedur bedah yang sebenarnya tidak dilakukan, tetapi pasien dibuat percaya bahwa operasi telah dilangsungkan. Sepuluh pasien dijadwalkan menjalani operasi standar, tetapi separuh dari mereka hanya menjalani operasi plasebo. Dalam lima kasus ini, ahli bedah hanya mengiris lutut pasien sebanyak tiga kali untuk mendapatkan luka dan torehan yang diharapkan. Setelah enam bulan, seluruh pasien, termasuk kelompok plasebo, melaporkan berkurangnya rasa nyeri dalam area yang dioperasi itu.

Dalam suatu studi terhadap penderita asma, peneliti menemukan bahwa saluran udara bisa diperlebar hanya dengan memberitahu pasien bahwa mereka sedang menghirup bronkhodilator, meski sebenarnya tidak. Dokter bahkan telah berhasil mengobati kutil hanya dengan mengecatnya dengan warna terang dan berjanji kepada pasien bahwa kutil itu akan hilang ketika warnanya luntur.

Sumber : buku “Why Is Yawning Contagious”, Francesca Gould

Selengkapnya...

rin_iffah


Minat membaca dan menulis beberapa tahun terakhir begitu meningkat di negeri ini. Hal ini bisa dilihat dengan menyemutnya orang-orang di toko-toko buku, ratusan new arrival yang terbit setiap bulan ditambah dengan menjamurnya blog-blog pribadi di dunia maya. Bagi sebagian besar orang, menulis adalah pekerjaan yang menguras pikiran, membutuhkan konsentrasi dan tergantung mood. Benarkah??? Dalam bukunya Inspiring Words for writers, Mohammad Fauzil Adhim, penulis buku-buku best seller menggugah kita dengan kata-kata motivasi agar lebih menajamkan pena, tak sekedar menulis tapi bagaimana tulisan kita menjadi penggugah semangat dan pembangkit hasrat untuk menulis renyah dan bergizi. Bagaimana tiap tulisan yang kita buat mampu menggerakkan orang untuk bertindak. Maka dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengutip isi dari buku yang berharga ini dengan membaginya menjadi beberapa bagian postingan. Mari kita rasakan dahsyatnya kekuatan kata ......

On Becoming a writer

  • Tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi PENULIS kecuali dengan Menulis SEKARANG JUGA
  • Penulis yang berbakat gagal menemukan banyak alasan untuk tidak memulai tulisannya sementara orang yang berbakat sukses, selalu menemukan energi setiap kali gagal
  • Seringkali yang membuat ujung pena terhenti menuangkan kata adalah keinginan untuk melahirkan tulisan yang banyak disanjung orang. Sementara yang memecah kebuntuan adalah sikap apa adanya dalam menuturkan kebenaran
  • Sibuk berpikir bagaimana memulai tulisan, kerapkali membuat pena tidak kunjung menggoreskan kata. Banyak orang menganggap bahwa yang sedang berkecamuk di angan-angan adalah bagian paling menarik yang harus disimpan sebagai kejutan. Mereka akhirnya sibuk mencari kalimat pembuka, sehingga kejutan itu tidak pernah muncul menjadi goresan pena yang mengesankan
  • Belajarlah dari alQur’an! Dan lihatlah, betapa banyak surah yang dimulai dengan kata-kata mengejutkan
  • Resep menulis yang paling baik adalah TUANGKAN SAJA
  • Gagasan yang baik sering tidka tersampaikan karena sibuk memikirkan bagaimana membuat awalan. Padahal, awalan yang terbaik adalah cetusan gagasan itu sendiri
  • Banyak orang menunggu mood untuk menulis. Sementara bagi sebagian lainnya, mood untuk menulis bangkit karena kuatnya keinginan menyampaikan ILMU dan KEBENARAN
  • Para pemalas menggunakan mood sebagai alasan untuk tidak bertindak. Para idealis bertindak mengendalikan mood untuk menghalau kemalasan
  • Orang yang berbakat gagal melihat masalah sebagai hambatan. Sedangkan orang sukses melihat masalah sebagai TANTANGAN yang membuat hidup lebih bergairah. Demikian pula dalam menulis
  • Andaikan dihadapkan kepadaku dua orang penulis, maka aku akan memilih yang paling gigih. Tanpa bakat orang bisa menjadi penulis hebat. Sementara tanpa kegigihan, seorang penulis berbakat tak berarti apa-apa
  • Masalah yang paling mudah kita tulis adalah apapun yang KITA YAKINI, KITA ALAMI, dan KITA RASAKAN
  • Seandainya semua orang memiliki kecerdasan yang sama dalam menulis, maka kesabaranlah yang akan membuat engkau berbeda
  • Anda tidak mungkin menjadi penulis besar kalau tak pernah menerbitkan tulisan. Tulisan pertama tidak mungkin terbit kalau anda tak pernah mengirimkannya. Dan tidak mungkin anda bisa mengirimkan tulisan pertama, kalau tidak pernah memulai menulis. Kapan saat paling tepat menulis??? HARI INI
  • Tidak ada penghambat menulis yang lebih besar kecuali ketakutan dinilai. Tidak ada pengendali yang lebih baik kecuali ketakutan menebar kebatilan
Alami !!! tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi penulis, kecuali dengan menulis SEKARANG JUGA. Karena itu ambillah kertas dan menulislah SEKARANG JUGA. Apapun jadinya, buatlah tulisan secara spontan. Kalau memang harus melompat-lompat, biarlah melompat-lompat. Boleh jadi akan menjadi lompatan yang indah.

Bersambung InsyaAllah.....
Selengkapnya...

rin_iffah


Bismillaah...
Jangan terburu menyimpul prasangka
Di kala pintamu dalam tiap sujud panjang,
Harapmu dalam isak memilu,
Tak jua termakbulkan di sisiNya
Boleh jadi, Allah masih ingin membanggakanmu
Di hadapan penduduk langit
Akan penghambaanmu yang teramat tulus.
Ataukah Allah masih ingin bermesra denganmu, di sepi malam
Di saat sebagian yang lain terlelap di tidur panjang.

Tetaplah begitu,
Merasakan bersepi, berdua, bermesra, bersamaNya
Karena Ia dekat
Lebih dari tarikan dan hembusan nafasmu
Lebih dari urat lehermu, yang detaknya mengalirkan hidup
Ia mengabulkan tiap pinta
Dengan caraNya yang teramat indah

Karena tak setiap doa harus berwujud sesuai ingin mu
Allah menjawabnya..... sekali lagi,
Selalu dengan caraNya.... yang teramat indah
Dengan sehatmu, dengan jauhnya bala,
Dengan iman dan hidayah yang kian teguh
Atau bahkan disimpannya untuk kau nikmati kelak
Di persinggahan terakhirmu

Maka tetaplah merajuk, merayu dalam doa-doa mu
Hanya padaNya..... Tanpa lelah
Hingga kau bisa rasakan
Betapa Ia tak pernah sedetikpun meninggalkanmu



Bumi Al-Mulk, Syawwal 1432 H
~ Di titik terlemah dalam asa yang kian menanjak~
Selengkapnya...