rin_iffah

Plasebo merupakan istilah yang merujuk pada pengobatan yang oleh pasien dianggap bersifat terapeutik (menyembuhkan) namun sebenarnya tidak memiliki efek terhadap tubuh. Plasebo ini bisa berupa gula atau tepung saja yang menjadi komposisi obat. Sering, pasien yang diberikan plasebo justru mengalami peningkatan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap kita dalam suatu pengobatan berperan penting dalam proses penyembuhan. Berbagai percobaan memperlihatkan bahwa keyakinan pasien terhadap suatu obat bisa memperbaiki keadaan sehingga timbul efek yang diharapkan sekalipun obat yang dikonsumsinya ‘palsu’. Secara teori, efek plasebo ini diberikan untuk merangsang keluarnya endorfin, zat kimia dalam tubuh yang mengurangi nyeri.


Di Amerika, suatu tes dilaksanakan untuk melihat apakah pasien penderita artritis di lutut dapat ditolong dengan menjalani ‘operasi plasebo’. Dalam operasi plasebo, prosedur bedah yang sebenarnya tidak dilakukan, tetapi pasien dibuat percaya bahwa operasi telah dilangsungkan. Sepuluh pasien dijadwalkan menjalani operasi standar, tetapi separuh dari mereka hanya menjalani operasi plasebo. Dalam lima kasus ini, ahli bedah hanya mengiris lutut pasien sebanyak tiga kali untuk mendapatkan luka dan torehan yang diharapkan. Setelah enam bulan, seluruh pasien, termasuk kelompok plasebo, melaporkan berkurangnya rasa nyeri dalam area yang dioperasi itu.

Dalam suatu studi terhadap penderita asma, peneliti menemukan bahwa saluran udara bisa diperlebar hanya dengan memberitahu pasien bahwa mereka sedang menghirup bronkhodilator, meski sebenarnya tidak. Dokter bahkan telah berhasil mengobati kutil hanya dengan mengecatnya dengan warna terang dan berjanji kepada pasien bahwa kutil itu akan hilang ketika warnanya luntur.

Sumber : buku “Why Is Yawning Contagious”, Francesca Gould

Share

0 Responses

Posting Komentar