rin_iffah


Minat membaca dan menulis beberapa tahun terakhir begitu meningkat di negeri ini. Hal ini bisa dilihat dengan menyemutnya orang-orang di toko-toko buku, ratusan new arrival yang terbit setiap bulan ditambah dengan menjamurnya blog-blog pribadi di dunia maya. Bagi sebagian besar orang, menulis adalah pekerjaan yang menguras pikiran, membutuhkan konsentrasi dan tergantung mood. Benarkah??? Dalam bukunya Inspiring Words for writers, Mohammad Fauzil Adhim, penulis buku-buku best seller menggugah kita dengan kata-kata motivasi agar lebih menajamkan pena, tak sekedar menulis tapi bagaimana tulisan kita menjadi penggugah semangat dan pembangkit hasrat untuk menulis renyah dan bergizi. Bagaimana tiap tulisan yang kita buat mampu menggerakkan orang untuk bertindak. Maka dalam kesempatan ini, saya akan mencoba mengutip isi dari buku yang berharga ini dengan membaginya menjadi beberapa bagian postingan. Mari kita rasakan dahsyatnya kekuatan kata ......

On Becoming a writer

  • Tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi PENULIS kecuali dengan Menulis SEKARANG JUGA
  • Penulis yang berbakat gagal menemukan banyak alasan untuk tidak memulai tulisannya sementara orang yang berbakat sukses, selalu menemukan energi setiap kali gagal
  • Seringkali yang membuat ujung pena terhenti menuangkan kata adalah keinginan untuk melahirkan tulisan yang banyak disanjung orang. Sementara yang memecah kebuntuan adalah sikap apa adanya dalam menuturkan kebenaran
  • Sibuk berpikir bagaimana memulai tulisan, kerapkali membuat pena tidak kunjung menggoreskan kata. Banyak orang menganggap bahwa yang sedang berkecamuk di angan-angan adalah bagian paling menarik yang harus disimpan sebagai kejutan. Mereka akhirnya sibuk mencari kalimat pembuka, sehingga kejutan itu tidak pernah muncul menjadi goresan pena yang mengesankan
  • Belajarlah dari alQur’an! Dan lihatlah, betapa banyak surah yang dimulai dengan kata-kata mengejutkan
  • Resep menulis yang paling baik adalah TUANGKAN SAJA
  • Gagasan yang baik sering tidka tersampaikan karena sibuk memikirkan bagaimana membuat awalan. Padahal, awalan yang terbaik adalah cetusan gagasan itu sendiri
  • Banyak orang menunggu mood untuk menulis. Sementara bagi sebagian lainnya, mood untuk menulis bangkit karena kuatnya keinginan menyampaikan ILMU dan KEBENARAN
  • Para pemalas menggunakan mood sebagai alasan untuk tidak bertindak. Para idealis bertindak mengendalikan mood untuk menghalau kemalasan
  • Orang yang berbakat gagal melihat masalah sebagai hambatan. Sedangkan orang sukses melihat masalah sebagai TANTANGAN yang membuat hidup lebih bergairah. Demikian pula dalam menulis
  • Andaikan dihadapkan kepadaku dua orang penulis, maka aku akan memilih yang paling gigih. Tanpa bakat orang bisa menjadi penulis hebat. Sementara tanpa kegigihan, seorang penulis berbakat tak berarti apa-apa
  • Masalah yang paling mudah kita tulis adalah apapun yang KITA YAKINI, KITA ALAMI, dan KITA RASAKAN
  • Seandainya semua orang memiliki kecerdasan yang sama dalam menulis, maka kesabaranlah yang akan membuat engkau berbeda
  • Anda tidak mungkin menjadi penulis besar kalau tak pernah menerbitkan tulisan. Tulisan pertama tidak mungkin terbit kalau anda tak pernah mengirimkannya. Dan tidak mungkin anda bisa mengirimkan tulisan pertama, kalau tidak pernah memulai menulis. Kapan saat paling tepat menulis??? HARI INI
  • Tidak ada penghambat menulis yang lebih besar kecuali ketakutan dinilai. Tidak ada pengendali yang lebih baik kecuali ketakutan menebar kebatilan
Alami !!! tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi penulis, kecuali dengan menulis SEKARANG JUGA. Karena itu ambillah kertas dan menulislah SEKARANG JUGA. Apapun jadinya, buatlah tulisan secara spontan. Kalau memang harus melompat-lompat, biarlah melompat-lompat. Boleh jadi akan menjadi lompatan yang indah.

Bersambung InsyaAllah.....
Share

0 Responses

Posting Komentar