rin_iffah

Momen kebersamaan kami dengan papa di idul fitri setahun yang lalu

Menjelang Fajar di 15 Ramadan 1437 H/20 Juni 2016 M

Di waktu sahur kemarin, sayup-sayup tilawah al-qur'an mu masih setia membangunkan kami sebagaimana hari-hari sebelumnya. Langkah kecilmu menuju tempat wudhu, lirih istighfar yang terlantun tiada henti dari lisanmu, adalah warna tersendiri yang menghiasi rumah ini. Rumah sederahana yang dipenuhi oleh cahaya ibadah yang rutin engkau hidupkan di tiap pergantian hari.

Tapi... kebiasaan yang harusnya berulang di waktu sahur hari ini tak lagi kami temui. Engkau masih saja terbaring kaku di tempat tidur dengan senyum yang masih tersungging indah di wajahmu. Senyuman yang ketika sahabat serta karib kerabat yang menjengukmu untuk terakhir kalinya dikala memandang wajahmu hanya bisa ikut tersenyum dan menangis bersamaan. Tersenyum melihatmu yang seolah tuntas kerinduan hendak berjumpa Rabbmu, dan menangis karena kehilangan sosok tawadhumu juga menangis akan diri-diri kami yang entah akankah sanggup mengakhiri hidup di dunia yang fana ini dalam keadaan ridha dan diridhai, sedang begitu banyak cacat dalam tiap amalan kami.

Engkau masih saja tertidur. Engkau masih enggan terjaga. Panggilan sayangmu kepada kami saat mengajak kami bersujud kepadaNya tak lagi kami dengar. Tak ada yang menyangka jika tidurmu kali ini jauh lebih panjang dibanding sebelumnya. Tak ada yang menyangka jika jelang berbuka kemarin ucapan "tinggal tiga menit" adalah kata-kata terakhirmu. Tiga menit menjelang berbuka dan tiga menit jelang engkau bertemu Rabbmu. Yah, tak ada dari kami bahkan siapapun yang bisa menduga, yang bisa mengetahui dengan pasti kapan malaikat maut datang menghampiri.

Innalillahi wa innailahi rajiuun... Selamat jalan papa... Kami bersaksi engkau adalah orang baik. Engkau meninggal dalam waktu dan kondisi terbaik, insyaAllah... Akan tiba masanya kami pun menyusulmu. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di jannahNya. Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa'afihi, wa'fu anhu...


*Di atas kesedihan mendalam tersebab kehilangan sosok teladan yang sangat kami sayangi
Share

1 Response
  1. Unknown Says:

    Innalilahi wa innailaihi rajiuunšŸ˜¢


Posting Komentar