rin_iffah


Mengapa kita menguap? Saat bosan atau merasa kelelahan, seseorang biasanya akan menguap. Beberapa ahli menjelaskan bahwa menguap dapat membantu merangsang dan membangkitkan tubuh di saat ada peringatan untuk berjaga atau wasapada. Olehnya mengapa orang yang menyetir di larut malam lebih sering menguap.


Sebuah percobaan di Italia merekam bayi-bayi prematur dalam unit perawatan Insentif (PICU). Mereka menemukan bahwa bayi-bayi ini menguap sebelum dan setelah bangun tidur. Para ahli menyimpulkan bahwa menguap mengindikasikan perubahan rangsangan dalam tubuh seperti perubahan dari tidur ke bangun.

Ternyata menguap bukanlah reaksi tubuh untuk meningkatkan pasokan oksigen, sebagaimana yang terjadi pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa psikologi salah satu universitas di Amerika dimana subjek penelitian tidak hanya menguap di ruangan yang kekurangan oksigen, tetapi juga di ruangan yang banyak mengandung oksigen.

Terdapat hubungan antara menguap dengan beberapa penyakit tertentu, meskipun belum diketahui dengan jelas penyebabnya. Menguap secara berlebihan dikaitkan dengan penyakityang terutama berhubungan dengan otak, semacam epilepsi dan skeloris multipel. Sebaliknya, penderita skizofrenia sangat jarang menguap.

Menguap jelas menular. Bahkan ketika kita membaca, mendengar, atau berpikir tentang menguap bisa menyebabkan kita menguap dengan sendirinya. Beberapa ahli berpendapat bahwa menguap mungkin telah berkembang sebagai cara berkomunikasi. Sebagai contoh, menguap menjadi cara memberi tanda kepada orang lain bahwa sikap waspada dan tetap awas dalam situasi tertentu diperlukan.

Teori lain menyebutkan bahwa kita menguap ketika melihat orang lain menguap. Hal ini terjadi karena nenek moyang kita menggunakannya sebagai bagian perilaku sosial mereka, dan sebagai cara untuk membuat ikatan dengan anggota kelompok yang lain. Ketika salah satu dari mereka menguap, itu menandakan saatnya tidur, jadi anggota kelompok yang lain mungkin menguap untuk menunjukkan persetujuan mereka. Bayi tidak menyadari tanda ini, dan oleh sebab itu bayi tidak ditulari menguap hingga berusia sekitar satu tahun.

Sumber : buku ‘Why Is yawning Contagious’; Francesca Gould

Share

0 Responses

Posting Komentar