rin_iffah


Pernahkah anda berhadapan dengan seseorang yg di sepuluh menit sebelumnya masih tersenyum ramah, bercanda seolah tak ada apa-apa tapi di detik berikutnya terbujur kaku tak bernyawa? Ataukah tetiba ada yg datang mengarahkan telunjuk tepat di depan wajah anda sambil menuduh anda adalah penyebab kematian anggota keluarganya? Pernahkah anda menyaksikan duka dan bahagia berlangsung di waktu bersamaan? Ketika ada seorang ayah yang sulit mengapresiasikan perasaannya antara sedih kehilangan isteri tercinta yang telah berdarah-darah, berjuang menyelamatkan sang buah hati penyejuk mata ataukah harus bergembira menyambut kehadiran malaikat kecil yang tangis pertamanya mengiringi kepergian sang bunda selama-lamanya. Kami pernah, bahkan telah menjadi bagian dari warna-warni hidup kami.

Di sini, di Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie Ternate, semua peristiwa itu terpampang jelas di hadapan kami. Meskipun pekerjaan sebagai tenaga medis bukanlah pekerjaan utama penduduk Ternate, namun Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie menjadi tempat yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Tidak saja di Ternate, tapi juga di Provinsi Maluku Utara. Sudah banyak drama kehidupan, suka pun duka yang kami lewati di sini. Detik-detik kematian yang senantiasa mengintip dari balik pintu Instalasi Gawat Darurat dan berjalan menyusuri lorong-lorong yang ada di bangsal perawatan membuat kami tak lagi merasa takut menyaksikan momen-momen yang bagi kebanyakan orang adalah peristiwa yang sangat menakutan. Kamipun harus merelakan sebagian waktu berkumpul bersama keluarga untuk dihabiskan menemani pasien. Lantas apakah semua itu membuat kami menyesal karena memilih bekerja di sini? Tidak sama sekali... Pekerjaan ini justru membuat kami lebih banyak bersyukur atas nikmat kesehatan yang masih teranugerahi di saat ada sebagian orang terbujur tak berdaya di atas tempat tidur karena penyakit yang mereka derita. Seiring bergulir waktu, kami semakin mencintai profesi ini meski tak ada alasan yang tepat untuk itu. Ketika banyak mata awam melihat hal-hal yang terkesan tidak menyenangkan yang kami alami sebagai resiko profesi, seorang sahabat justru menganggap semua resiko tersebut adalah bagian dari amal profesi. Maka apapun pekerjaan yang kita jalani saat ini, Niatkan semuanya untuk beribadah agar setiap tatapan, sentuhan, senyuman, kata-kata yang terlisankan bisa bernilai ibadah di sisiNya...
Share

0 Responses

Posting Komentar